Hari ini, saya terlibat obrolan yang
sangat seru dengan seorang kawan. Kita berbicara mulai dari motivasi, skill,
organisasi sampai masalah agama. Yang akan saya ceritakan disini adalah tentang
ilmu. Salah satu teman, sebut saja namanya
Vita, dia memiliki seorang teman juga, namanya X saja yah…. aduh, ini kok jadi temennya
temen? Si X ini adalah lulusan dari sebuah pondok pesantren terkenal di Indonesia.
Biasa kan, kalau di kampung, orang yang pintar agama disuruh ngajar, berbagi
gitu. Namun yang Vita itu heran dengan Si X adalah, dia tidak mau membagikan
ilmu yang dimilikinya untuk orang lain.
Bahkan, kata nenek Si X “Kamu itu mbok
ya berbagi ilmu, sudah disekolahkan disana, tempat yang bagus kok g mau
berbagi, kalau hanya berdiam diri di kamar, kamu mau ngapain”
Si X ini menjawab “Loh, saya kan sudah
capek-capek nyari ilmu, mahal pula, mengapa perlu dibagikan kepada orang lain?”
Hhhhhhhhhhh, saya mendengar ceritanya
geram bin aneh. Kok bisa sih? Ada ya….yang pelit berbagi ilmu? Emang dia doang
yang pinter? Kalau pelit dalam ngerjain ujian sih wajar. lha ini? Songong
banget kan?
Berbeda dengan salah seorang teman saya
yang satu ini. Kepintarannya sudah diakui di berbagai tempat, jiwa sosialnya
tinggi dan dia mau berbagi ilmu yang jarang dimiliki oleh orang lain. Bahkan,
dia memberikan se file-filenya. Hebat kan? Semoga Allah mengangkat
derajat teman saya ini dan semoga selalu bermanfaat kehidupannya. Amin.
Bukankah dalam hadist, rasul bersabda
bahwa
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ
عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ،
وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
“Jika
seorang anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya, kecuali 3
hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang
mendo’akannya.” (HR Muslim)
Salah satu cara agar ilmu bermanfaat adalah mengajarkannya pada orang lain. Bukankah dengan mengajarkannya pada orang lain, kita jadi tambah pinter dan paham? Selain itu, orang lain juga senang kan? Kita juga akan memiliki banyak teman.
Sedangkan orang-orang yang menyembuyikan ilmunya, maka akan
mendapatkan ancaman. Hadist ini saya dapatkan ketika mengikuti kuliah hadist
tarbawi tentang orang yang menyembunyikan ilmu yang dimilikinya.
من سئل عن علم فكتمه ألجم يوم
القيامة بلجام من نار
“Barangsiapa
ditanya tentang suatu ilmu, kemudian ia meyembunyikannya, maka kelak ia akan
dibungkam mulutnya dengan api neraka.” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah,
Ibnu Hibban, Al-Baihaqi dan Al-Hakim)
Well, pilih mana? Mau jadi orang yang bertambah pintar
dengan berbagi ilmu atau menjadi orang yang pelit, dengan dalih, aku sudah
kuliah capek-capek, mahal, rugi biaya, waktu dan tenaga, kok malah mau
dibagikan kepada orang lain?
Semoga kita
terhindar dari orang-orang yang seperti ini ya…amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar