Tanggal, 26 februari, saya belajar
dari 2 ponakan yang cantik, cerdas, lincah, aktif dan kreatif sekaligus
ekspresif. Naura dan Indra.
“Mb Lufi, aku punya bros” kata Naura
Dia membawa sebuah wadah, kemudian
mengeluarkan isinya dan menggelarnya di meja. Beberapa bros kreasi dari kain
flannel dan satu gantungan kunci. Saya takjub dan mengamati dengan seksama
benda-benda itu. Bentuknya sederhana sekali. Kalau orang dewasa, ah, yakin,
gampang sekali buatnya.
“Ini bentuk apa, Dek” saya mengambil
salah satu bros yang terbuat dari kain flannel dibentuk persegi lima sentimeter
disusun dengan berbagai wana.
“Itu kue lapis legit” hehehe, saya
tersenyum. Kalau lapis legit coklat ya…itu warnanya biru dan hijau.
“Ini apa lagi, Dek”
“Gantungan kunci”.
“Harganya dua ribu mbak” katanya menawarkan
Wah, boleh juga nih. Bukan karena ini
ponakan ya…tapi saya suka. Akhirnya saya membeli bros berbentuk astor berukuran
lima centimeter berwarna hijau kombinasi biru. Cantik sekali.
“Wah, Mbal Lufi beli”teriaknya
“Nih, Mb Indras” Naura menyerahkan
uang yang tadi saya kasih ke kakaknya.
“Ini buat Naura” kata Indra,
ternyata, mereka membagi uang itu menjadi dua, masing-masing seribu.
”Wah, mantap, Dek, besok kalau gede
jualan saja” kataku memberi semangat
Sang kakak produsen, adiknya
marketing.
Kemudian saya ditunjukan berbagai
macam kerajinan yang dibuat mereka, ada kincir angin, tempat pensil, tempat
kotak mainan dan lain sebagainya. Kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar