Rabu, 23 Maret 2016

Pengalaman Pertama Microteaching


Rasa-rasanya baru kemarin saya menjadi mahasiswa baru, ternyata sudah hampir semester akhir. Waktu memang tidak memberikan kompromi, siap dan tidak siap, mau dan tidak mau, semuanya harus mau dan siap. Pengalaman microteaching dengan teman-teman sungguh menyenangkan. Saya belajar banyak hal dari apa yang disampaikan teman-teman. saya tidak sadar kalau membuat kesalahan. Ketika supervisi dan observer membuat penilaian, saya memang jujur mengatakan bahwa saya tidak sadar melakukan hal itu. Apa yang saya lakukan? Kata teman, saya sering melihat ke atas, hehehehe….kemudian saya tidak menutup kembali spidol yang telah digunakan. Selain itu, yang saya sadari sendiri adalah, setelah melihat tulisan di papan tulis ternyata miring. Hahahaha…..
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, ini sekaligus catatan kuliah saya:
1.     Mulai dari cara masuk. Badan harus tegak
2.     Berpakaian rapi. Cewek jangan pakai kaos, pakaian harus matching, pakai rok ga boleh warna warni, mencolok, asesoris juga diperhatikan. Bisa-bisa murid fokus pada gurunya, bukan pada materi yang disampaikan. Kalau menurut ilmu yang saya pelajari, jangan memakai asesoris lebih dari tiga. Misal nih, udah pakai cintcin dua, kanan dan kiri, jam tangan, gelang, belum nanti brosnya gede. Duh…
Cowok juga harus rapi. Ga boleh dilipat bajunya, kalau bisa pakai ikat pinggang, dasi, g boleh pakai kaos, celana g boleh jins dan ketat, sepatu fantofel, warna juga senada, rambut rapi, g boleh pake kalung.
3.     Ketika sudah di dalam, sikap juga harus tegak dan siap. Tidak boleh miring, bengkok, tapi juga tidak kaku seperti tentara.
4.     Memulai membuka pelajaran, berdoa, presensi. Kata Pak Nanang, bukan mengabsen namun presensi.
5.     Pada waktu memulai pelajaran, bisa dengan apersepsi. Apersepsi bisa dengan bertanya untuk mengaitkan kembali materi yang telah disampaikan, dialakukan atau diketahui. Bisa juga dengan sebuah cerita.
6.      Kuasai materi dengan baik
7.     Berusaha untuk komunikatif
8.     Perhatikan masalah-masalah teknis seperti yang tadi saya sebutkan. Sebelum mengajar, perhatikan papan tulis dalam kondisi bersih, menutup spidol ketika selesai digunakan, menghapus harus searah, tulisan jangan kecil-kecil, ketika menulis di white board jangan sambil berbicara, tulisan rapi, jelas, bisa dilihat oleh semua siswa.
9.     Sikap badan, gesture tubuh, serius, kalau misalnya menggunakan joke-joke juga harus memperhatikan kesopanan dan umur anak.
10.Yang paling sering itu menggunakan kata e…e…., atau mengulang kata-kata yang sama. Tadi teman saya ada yang menghitungnya. Wah, lucu juga ya…
11. Suara jangan lembut. Harus bisa menjangkau seluruh kelas
12. Untuk menutup pelajaran juga harus jelas, tidak samar-samar, bisa dilakukan oleh guru maupun siswa tahu bersama-sama.
13.Tatap mata siswanya. Tapi biasanya grogi tuh? Supaya g grogi, tatap saja jidatnya. Jangan matanya kalau kamu g kuat. Bisa-bisa grogi.
14.  Semua itu perlu latihan terus menerus, jam terbang juga menentukan kualitas.
Saya dan teman-teman baru pertama kali microteaching, sungguh ilmu yang saya dapatkan luar biasa. Jadi tahu kekurangan dan kelebihan yang tidak saya sadari. Terima kasih buat teman-teman PPL 1 kelompok 11 dan dosen pembimbing Pak Nanang Nuryanta. Semoga ilmu kita bermanfaat. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar