Rasa-rasanya baru kemarin saya
menjadi mahasiswa baru, ternyata sudah hampir semester akhir. Waktu memang
tidak memberikan kompromi, siap dan tidak siap, mau dan tidak mau, semuanya
harus mau dan siap. Pengalaman microteaching dengan teman-teman sungguh
menyenangkan. Saya belajar banyak hal dari apa yang disampaikan teman-teman.
saya tidak sadar kalau membuat kesalahan. Ketika supervisi dan observer membuat
penilaian, saya memang jujur mengatakan bahwa saya tidak sadar melakukan hal
itu. Apa yang saya lakukan? Kata teman, saya sering melihat ke atas, hehehehe….kemudian
saya tidak menutup kembali spidol yang telah digunakan. Selain itu, yang saya
sadari sendiri adalah, setelah melihat tulisan di papan tulis ternyata miring. Hahahaha…..
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, ini sekaligus catatan kuliah saya:
1. Mulai dari cara
masuk. Badan harus tegak
2. Berpakaian rapi.
Cewek jangan pakai kaos, pakaian harus matching, pakai rok ga boleh
warna warni, mencolok, asesoris juga diperhatikan. Bisa-bisa murid fokus pada
gurunya, bukan pada materi yang disampaikan. Kalau menurut ilmu yang saya
pelajari, jangan memakai asesoris lebih dari tiga. Misal nih, udah pakai
cintcin dua, kanan dan kiri, jam tangan, gelang, belum nanti brosnya gede. Duh…
Cowok juga harus rapi. Ga boleh
dilipat bajunya, kalau bisa pakai ikat pinggang, dasi, g boleh pakai kaos, celana
g boleh jins dan ketat, sepatu fantofel, warna juga senada, rambut rapi, g
boleh pake kalung.
3. Ketika sudah di
dalam, sikap juga harus tegak dan siap. Tidak boleh miring, bengkok, tapi juga
tidak kaku seperti tentara.
4. Memulai membuka
pelajaran, berdoa, presensi. Kata Pak Nanang, bukan mengabsen namun presensi.
5. Pada waktu
memulai pelajaran, bisa dengan apersepsi. Apersepsi bisa dengan bertanya untuk
mengaitkan kembali materi yang telah disampaikan, dialakukan atau diketahui. Bisa
juga dengan sebuah cerita.
6. Kuasai materi dengan baik
7. Berusaha untuk
komunikatif
8. Perhatikan masalah-masalah
teknis seperti yang tadi saya sebutkan. Sebelum mengajar, perhatikan papan
tulis dalam kondisi bersih, menutup spidol ketika selesai digunakan, menghapus
harus searah, tulisan jangan kecil-kecil, ketika menulis di white board
jangan sambil berbicara, tulisan rapi, jelas, bisa dilihat oleh semua siswa.
9. Sikap badan, gesture
tubuh, serius, kalau misalnya menggunakan joke-joke juga harus
memperhatikan kesopanan dan umur anak.
10.Yang paling sering itu menggunakan kata e…e…., atau
mengulang kata-kata yang sama. Tadi teman saya ada yang menghitungnya. Wah,
lucu juga ya…
11. Suara jangan lembut. Harus bisa menjangkau seluruh
kelas
12. Untuk menutup pelajaran juga harus jelas, tidak
samar-samar, bisa dilakukan oleh guru maupun siswa tahu bersama-sama.
13.Tatap mata siswanya. Tapi biasanya grogi tuh? Supaya g
grogi, tatap saja jidatnya. Jangan matanya kalau kamu g kuat. Bisa-bisa grogi.
14. Semua itu perlu latihan terus menerus, jam terbang
juga menentukan kualitas.
Saya dan teman-teman baru
pertama kali microteaching, sungguh ilmu yang saya dapatkan luar biasa. Jadi
tahu kekurangan dan kelebihan yang tidak saya sadari. Terima kasih buat
teman-teman PPL 1 kelompok 11 dan dosen pembimbing Pak Nanang Nuryanta. Semoga ilmu
kita bermanfaat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar