Sabtu, 05 Maret 2016

Wanita Tidak Mau Dibilang Lebih Tua dari Umur yang Seharusnya


Add caption






















Setiap foto selalu membawa kenangan buat saya. Saya seperti merasa kehadiran mereka kembali. Masih terngiang jelas teriakan-teriakan mereka, tingkah lucu, bawelnya, canda tawa yang mewarnai perjalanan hidup yang tidak mungkin saya lupakan sampai saat ini. Ingat ketika mau foto ini, nyuri-nyuri waktu agar g dimarahin atasan, diomongin teman yang lain karena hobi berfoto (hahaha, itu masa muda saya, kayaknya sekarang saya jarang berfoto. Buktinya, di fb jarang kan, foto saya?). Buat saya, teman-teman ini luar biasa, dalam diri mereka memiliki keunikan yang tidak bisa ditemukan dalam orang lain. Sifatnya sama atau mirip pasti ada tetapi seseorang yang saya kenal dalam kehidupan, selalu memberi inspirasi. Kangen dengan mereka yang mungkin saat ini sedang berkumpul dengan keluarga, anak, orang yang mereka kasihi atau bahkan bekerja. Hemm….tidak apa-apa ya kawan.  Foto-foto ini saya ungggah karena rindu kalian, kangen dengan kalian, disela-sela kesibukan menanti jadwal pulang dan meeting yang itu-itu saja yaitu target dan kualitas. Aih, bikin saya tambah puyeng dan kadang bosan. Saya selalu tersenyum menyaksikan hal ini dan yang paling saya suka lakukan adalah menatap wajah dicermin, membandingkan dahulu dengan sekarang. Apakah ada yang berbeda dengan wajah saya? Gemukkah? Kuruskah? Cekung? Berjerawat? Keriput? Kantung mata? Aih, begitu repotnya sebagai perempuan (atau hanya saya saja?). Saya yakin bahkan haqqul yaqin (meminjam bahasa tasawuf yang kalau tidak salah artinya yakin dan percaya walaupun tanpa melihat (protes juga, saya bolos kuliah dan tidak tahu arti ini dan dikomplen oleh dosen, Pak Jun, terima kasih atas perhatiannya Pak, maksudnya tahu jika saya tidak hadir…hehehehe). Bagi perempuan (saya sendiri mungkin) resah jika dianggap lebih tua dari umur yang seharusnya. Setuju tidak nih dengan pernyataan saya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar