Siapa yang saat ini ngekos? Acungkan tangan! Hemmm…apakah teman-teman selalu mencuci bajunya ke laundry? Atau malah mencuci sendiri. Semuanya boleh-boleh saja. Terserah. Bagi yang mau ngirit, ya nyuci sendiri, kalau yang mau bagi-bagi ke saudara ya…laundry. Loh, kenapa g buka jasa laundry skalian aja? Hahaha, ngelantur.
Tetapi, kadang-kadang, kita g bisa memungkiri bahwa kehidupan kita diatas, kadang dibawah. Seperti juga saat kita punya uang. Kadang banyakkkkkk rezeki, kadang juga serrret. Nah, gimana tuh bagi teman-teman yang terbiasa menggunakan jasa laundry? Saat baju kotor bejibun, uang menipis, jatah dari orang tua belum dikirim. Pernah g terjadi pada kalian?
Sebelum semua itu terjadi, yuk kita benahi urusan sepele cuci mencuci ini. G masalah, sesibuk apapun itu, sebagai mahasiswa, lebih sibuk orang tua kita kan? Bahkan, menurut saya, mahasiswa itu banyak waktu luangnya. Bener g? Kita lebih mementingkan jalan-jalan daripada mencuci baju kita sendiri? Lebih sering kongkow-kongkow, ngobrol geje daripada meluangkan waktu buat nyuci? Padahal, mencuci baju itu g lama lho, kalau sedikit, perhari gitu.
Kalau alasannya males, semua orang punya sifat yang satu ini. Tinggal bagaimana aja sih ngelolanya. Saya tidak bisa membayangkan ya, kok bisa g nyuci seminggu, baru nyadar kalau g ada baju bersih yang dipakai untuk hari ini atau kuliah. Pernah g seperti itu? hihihihi
Ok, sebelum semua itu terjadi pada kita, usahakan ya…mulai hari ini, jangan menumpuk baju kotor sesibuk apapun aktifitas kita. Terutama nih, buat yang aktifis, harus bisa nyuri-nyuri waktu.
1. Tetapkan satu waktu untuk mencuci pakaian. Ini penting. Pasang niat kenceng dan buang rasa malas. Hal ini tergantung dari teman-teman. Bisa pagi, sehabis kuliah, sehabis mandi, atau malam sebelum tidur.
2. Jangan pernah menumpuk pakaian. Kalau mau menumpuk pakaian, minimal dua hari sudah cukup. Hemmm, jangan-jangan ada yang tipe numpuk pakaian kotor, nyuci satu kali seminggu. Katanya, biar capek sekalian. Sekarang dibalik deh mikirnya. Dengan mencuci sedikit lebih sedikit, terasa ringan, enggak capek, dan punya lebih banyak waktu luang, yang bisa digunakan untuk melakukan banyak hal. Bener g?
3. Kalau terpaksa laundry, boleh, asal bener-bener g punya waktu dan punya uang. Hehehehe, ya iyalah, emang mau bayar pakai daun. Apalagi kalau selimut, sprei, atau barang-barang yang berat, tak ada salahnya menggunakan jasanya. Pilih-pilih juga jasa laundrynya, agar tidak kuciwa.
Sebenarnya , mencuci baju sendiri punya keuntungan yang banyak loh
1. Melatih tanggung jawab. Ibaratnya nih, kita yang berbuat, dilempar ke orang lain. Kita yang makai, orang lain yang nyuci. Yah, walaupun kita bayar, tapi setidaknya uang laundry bisa buat jajan. Hehehehe…
2. Melatih mandiri. Hayo ngaku? Yang dirumah sering dicuciin orang tua, atau asisten rumah tangga? Ketika kos, atau besok dewasa, kita bakal ngelakuin itu sendiri, apalagi kalau masih meniti karir (cie…cie…) buat bayar asisten kan mahal. Nah, sakit-sakit dahulu deh, mulai belajar ngatur diri sendiri, apalagi sekarang lagi mahasiswa, berapa lama sih kita jadi mahasiswa? g lama to? paling cuma empat lima tahun. Kecuali kamu punya uang yang banyak. Bukan dari ortumu loh, itu mah g bikin kita bangga.
3. Lebih hemat. So pasti. Lebih hemat mana, beli diterjen atau laundry? Misal, beli diterjen lima belas ribu, itu bisa buat nyuci berhari-hari. Bandingkan kalau mencuci baju sehari rata-rata aja deh, sekilo, tiga ribu. Kalikan, hitung sendiri deh….
4. Melatih disiplin. Ya toh. Managemen waktu terutama. Kapan harus mandi, menulis, membaca, mencuci atau ngerjain tugas.
5. Bikin bangga. Iyalah, hasil kerja kita sendiri. Mulai dari milih pakaian, dari yang g luntur, cepat pudar, sampai yang g bisa ken air banyak-banyak. Coba kalau di laundry, semuanya campur, bahkan ada yang kena luntur to?
6. Lebih bersih dan suci. Bener g sob? Kalau kita sendiri yang nyuci, bisa milih, membersihkan kotoran dari air yang mengalir, yang kotor bagian mana, harus dikucek, g boleh diperas terlalu kencang dan sebagainya. Saya pernah ditegur oleh ayah mengenai hal ini. Beliau melihat saya mencuci dengan mencelupkan pakaian dari ember satu ke ember yang lain. Kata beliau, itu membuat najisnya g hilang. Mek jleb deh!
7. Yang nomor tujuh ini sering dilakukan. Kalau teman-teman habis kegiatan berat, misal nginep di luar, outbond, atau apalah, segera setelah pulang cuci. Yah, capek-capek sekalian to? Kalau nodanya terlalu bandel, rendam dulu (tapi jangan sampai satu minggu baru dicuci, udah jamuran plus bau. Hiyyyy….jijik. Rendaman satu hari aja baunya minta ampun kok (hahahaha, ketahuan sering juga ngerendem baju lama.
Sekarang kekurangan memakai jasa laundry dan keuntungannya
1. Cepet dan rapi. Iya, kan tinggal pakai. Udah disetrika, rapi, dan wangi. Selain itu, ada juga yang antar jemput. Wah, itu kayak anak kos udah tinggal di surga dunia. Hahahaha, lebay.
2. Enggak ribet. Tinggal masukin baju ke laundry doang kan?
3. Meringankan pekerjaan ketika lagi sibuk, apalagi selimut dan sprei yang super tebal.
4. Berbagi untuk orang lain. Iya, seharusnya kita yah yang kreatif. Buka jasa laundry gitu.
Kerugiannya
1. Kadang g rapi. Ada loh, yang habis di laundry di setrika ulang. Ini terjadi pada teman saya. Makanya pilah-pilih jasa laundry.
2. Membuat kita malas.
3. Kadang-kadang ada yang hilang, kelunturan dan g bersih. Sayang kan, kalau baju bagus, mahal, atau kesayangan hilang, luntur bahkan berwarna pudar? Karena kadang di laundry itu bercampur-campur, jadi resiko hilang itu besar.
4. Boros jelas
5. Belum tentu suci. Nah, ini juga yang diperhatikan oleh muslim seperti kita. Selain suci, badan juga pakaian to? Tapi tenang, karena ada kok laundry yang syar’i. Atau kita yang menciptakan?
Ok, gimana? Setuju dengan ide saya? Ambil yang baik, buang yang jelek ya….sekian, semoga bermanfaat. See you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar