Saya bukan pengamat yang baik tapi setidaknya sedang menjadi
mahasiswa angkatan tua hehehe... Jadi sedikit tahu saja. Amatan ini berdasarkan
semesternya ya kawan-kawan, silahkan teman-teman boleh tidak setuju dengan
pendapat saya. Langsung saja…cekidot
1.
Tahun
pertama: mahasiswa semester ini masih unyu-unyu, bingung, shock bahasanya.
Bertanya-tanya. “Loh, kok beda dengan dulu waktu SMA?” Kuliah banyak waktu
kosong, nganggur, jadi muncul galau. Selain itu, temannya hanya itu-ituu….saja,
kemana-mana nge geng. Karena waktu yang banyak, longgar, cepat bikin bosen.
Akhirnya pencarian teman-teman yang mungkin agak-agak mirip teman SMA masih
mereka lakukan. Istilah saya, ini masa mencari korban, ni mana teman
yang asyik, gaul, yang bisa diajak kemana-mana atau bagi yang agak pendiam,
menyendiri, introvert juga nyari yang sekomunitaslah, dan
hebatnya, ada juga yang ga bisa diam alias selalu bergerak, nyari
komunitas, organisasi, ikut kajian-kajian dan segala hal yang bikin mereka sibuk.
Akibatnya membuat mereka gampang dibujuk
buat ikut kegiatan yang bermacam-macam, bahkan ada yang berbahaya.
“Ikut ini yuk,
ntar kita bla…bla…bla…”
“Ga punya motor gampang, aku jemput….”
Di masa inilah kudu waspada, karena masih bingung, terombang
ambing, jadi gampang kebujuk. Ada yang ikut banyak organisasi, dengan harapan
banyak teman, koneksi, sampai mencari pengalaman. Bukan hanya satu organisasi
bahkan ada yang lima. Hehehe…itu bikin saya tepuk jidat. Pas wawancara ditanya
“Berapa organisasi yang kamu ikuti” tanya kakak senior
“Lima kak…”
Itu kakak-kakak cuma senyum. Giliran dapat pertanyaan gini
“Terus, gimana cara kamu membagi waktu antara kuliah dengan lima
organisasi yang kamu ikuti?”
Hehehehe….bingung. Masih belum menguasai medan sih menurut saya. Di
tahun ini juga masih nyari tempat-tempat yang asyik, jalan-jalan dan
sebagainya. Selain itu semester ini juga muncul pertanyaan
“Bener g sih, aku kuliah di sini, jurusan ini pula?”
“Kok beda ya harapan dan keinginan?”
Ada muncul pengen
pindah jurusan, pindah kampus. Hhhhhhhhh….stress tingkat akut. Sampai ada yang
sakit parah. Hal ini berlanjut ke semester tiga. Urusan akademik, juga masih
serius banget. Harus IPK tinggi, cumload dan belajar juga serius.
Tapi masih malu-malu kalau dalam kelas buat bertanya, tapi ga semua sih.
Bahkan ada yang nanya terus. Emang belum paham atau mau nyari
nilai? Kan ada tuh dosen yang bikin kuis, mahasiswa yang tanya waktu
presentasi nyebutin NIM, ntar nilainya bakalan bagus. Banyak juga
kok yang tanya karena emang bener-bener enggak paham karena pembelajarannya
berbeda dengan SMA. Menurut saya memang ketika kuliah sedikit sekali
dijelaskan, tidak sampai ke akar-akarnya (ini bahasa filsafat). Intinya, di
semester ini masih bingung mau ngapain, ikut banyak kegiatan, bahkan
yang tidak ikut apa-apa juga ada istilahnya mahasiswa kupu-kupu dan juga ada
yang bikin rencana-rencana (mahasiswa ini lah yang tahu kedudukannya sebagai
mahasiswa) lihat sikon, kayak apa sih kampus itu, setelah tahu, ntar
bakalan mengejutkan apa yang dikerjakan. Jadi bikin konsep, peta, maping
gambaran kampus habis itu action di semester berikutnya. Semuanya terserah teman-teman….
2.
Tahun
kedua
Menurut saya ini tahun bandel-bandelnya mahasiswa, ada dua, bandel
yang bagus (loh!) dan tidak bagus. Maksudnya gini. Di semester ini, anak
organisasi, biasanya lagi semangat semangatnya buat meramaikan atau memajukan
organisasinya. Akademik, tunggu dulu, kan kemarin udah cumload jadi gapapa
kali agak bandel, hehehehe….kuliah males, ngerjain tugas males
juga, belajar pas ujian doang, nyari bahan buat ujian H-1 sebelum
ujian, sms sana sini “Punya soal-soal ga? Tahun lalu?”
“Open book atau close book ya?” Hehehehehe….habis itu
mati lampu, laptop hebis baterai, tempat print tutup. Komplit
penderitaannya. Hahahaha.
3.
Tahun
ketiga
Ini udah dibilang semester tua.
“Angkatan berapa mb?”
“Ehm, kasih tau ga ya?”
“Kira-kira angkatan berapa?”
Ini biasanya pertanyaan yang
sering ditanya teman-teman ketika ketemu dengan anak-anak yang masih baru.
Dan…teman-teman angkatan tua jawabnya yang no 1, 2. Bener ga?
Di semester ini anak organisasi banyak yang udah bosen, ngilang-ngilang,
udah g feel istilahnya. Entah napa. Kuliah agak rajin, bahkan ada
yang ngaku kangen kuliah, namun tetap banyak juga yang masih pengen
kosong terus. Fokus. Menurut saya disemester ini, mahasiswa banyak yang nyari
pengalaman baru, ada yang kerja, ngajar, belajar bisnis, bahkan ada yang sudah
nikah. Sampai-sampai ada guyonan.
“Mahasiswa tingkat akhir ini
udah ga fokus kuliah, fokusnya nyari jodoh”
Hahahaha. Intinya mereka udah bisa mikir masa depan, mau
seperti apa sih aku ini?”
“Nikah sama siapa aku?”
“Mau jadi apa aku”
“Besok aku gini, gini dan gini”
“Lanjut S2 atau nikah?”
Pada tahun ini juga, mahasiswa yang mengaktualisasi dirinya, atau
nyari eksistensi, tapi dalam hal kebaikan ya….seperti kita tahu, dalam kebutuhan
yang dikemukakan oleh Maslow itu, ketika yang awal (dasar) sudah terpenuhi,
maka akan mencari yang paling akhir yaitu pengakuan/aktualisasi diri. Bisa
dengan prestasi gemilang, mencari ilmu yang belum mereka kuasai, mencari
judul-judul skripsi, dan sebagainya. Pada
intinya, mahasiswa semester ini sudah
fokus ke masa depan mereka, nyari bekal, pengalaman, ilmu untuk menguatkan
eksistensi dan aktualisasi nya. Tapi tidak jarang juga yang masih bingung. Nah,
loh!
4.
Tahun
keempat
Dan yang pada tahun terakhir, kata kakak senior, mereka kangen
kuliah, jalan bareng teman-teman, ngerjain tugas, ikut
organisasi, karena pada tahun inilah mereka sudah harus keluar dari kampus.
Nyari dunia yang “sesungguhnya” akan mereka diami (emang sekarang lagi
di Planet Mars ya?). Ya ga gitu maksudnya, katanya, mahasiswa itu ketika
sedang berada di kampus dunianya masih di laboratorium mini. Belum nyata,
maksudnya. Mereka jarang bertemu, kumpul bareng teman karena sibuk
skripsi, bimbingan. Ada sebuah kalimat dari kakak tingkat yang sekarang masih
saya ingat, redaksinya saya ubah namun intinya
“Ikutlah organisasi ketika di semester awal, kalian tidak akan bisa
mengikuti organisasi ketika di akhir semester, kalian akan sibuk dengan
skripsi, tugas akhir” dan…perkataan itu benar adanya.
Well, itu tulisan
hasil pengamatan saya yang jauh dari sempurna, bahkan mungkin teman-teman tidak
setuju, tidak sependapat, namun setidaknya, saya sudah senang berbagi
pengalaman dan belajar bagaimana menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar