“Jeng, apakah masih sering shalat tahajud?"
Itu adalah pertanyaan salah seorang teman dekat saya
Hemmmm….rasanya senang sekali mendapatkan perhatian seperti itu lalu jawaban pertanyaan berikutnya
“Walaupun sudah g single lagi, aku tetap masih melakukannnya”
Subhanalllah dengan teman saya yang satu ini. Istiqomahnya dalam beribadah membuat saya ngiri. Tidur sedikit, dan ketika mau shalat tahajud, beliau sering mandi terlebih dahulu.
Salah satu nasehat yang masih saya ingat ketika beliau telephone beberapa hari yang lalu adalah
Tombo ati iku ono lima perkarane
Kaping pisan sholat wengi lakonono
Kaping pindo Moco quran sak maknane
Kaping telu dzikir wengi ingkang suwe
Kaping papat wetengiro welehono
Kaping limo wong kang sholeh kumpulono
Tombo ati ada lima perkaranya
Yang pertama sholat malam dirikanlah
Yang kedua baca quran dan maknanya
Yang ketiga, dzikir malam berpanjangan
Yang keempat berpuasa
Yang kelima berkumpullah dengan orang-orang sholeh
Ini kebolak-balik karena jujur, saya g hapal, hapalnya seperti ini. Tapi, nasehat itu meresap dalam diri saya, walaupun saya sering mendengarnya dan ketika masih kecil sering mendendangkannya.
“Kalaupun tidak bisa, salah satunya bisa dilakukan”
Ah, seperti inilah ketika berteman dengan seseorang, selalu mengingatkan dengan kebaikan. Wong kang sholeh kumpulono, itu adalah terjemahan dari syair Tombo Ati diatas dan….berusaha untuk melakukannya. Salah satunya adalah berteman dengan kamu Jeng, yang selalu mengaingatkanku pada kebaikan. Terima kasih ya allah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar