Jumat, 22 April 2016

Berbeda untuk Berdamai


Hari gini berantem karena perbedaan  pakai qunut dan g pakai qunut?
G banget deh! Berbeda adalah sebuah keniscayaan, sunnatullah, emang udah dari sono istilahya. Kita bisa bayangin jika kita semua sama. Didunia ini laki-laki semua, suka warna orange misalnya. Pasti ga seru, ga asyik, dijamin. Karena setiap orang itu diciptakan dengan keunikan masing-masing, tidak ada orang yang sama di dunai ini, kembar sekalipun. Mengapa Allah menciptakan perbedaan? Apa sih tujuan Allah membuat kita berbeda? Apakah supaya kita berantem? Jawabannya adalah, supaya dengan perbedan itu kita saling melengkapi, membantu dan yang pastinya, dengan berbeda, kita mudah dikenali.
Contoh:  A menyukai  pelajaran matematika tetapi dia kurang menguasai dalam pelajaran bahasa. Sedangka Si B, dia tidak begitu menonjol dalam bidang eksak, tetapi jago dalam bidang bahasa. Bahkan prestasinya ?tingkat nasional. Mereka kan memiliki kecerdasan yang berbeda to? Nah, bisa saling bertukar ilmu, saling berbagi dan  membantu dalam mengatasi kesulitan belajar. Contoh lagi, kita memiliki ciri-ciri tinggi,  langsing (kalau g bisa dibilang kuru). Nah, teman-teman tinggal bilang aja, kalau mencari kita, “Itu loh, Si C yang kurus, tinggi”. Coba semua orang kurus dan tinggi semua? Pasti g ada bedanya kan? Nah, makanya, dengan berbeda, kita akan mudah dikenali oleh orang lain. 
Contoh yang lebih konkret adalah keanekaragaman yang terjadi di Indonesia. Itu membuat kita menjadi kaya, indah, cantik kan? dalam alquran, sudah digariskan bahwa berbeda itu memang sudah disuratkan. Dalam alquran al hujurat ayat 13 disebutkan bahwa
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.  Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
Pertanyaannya adalah, Apakah boleh berbeda itu?  Boleh dong!
Apakah perbedaan itu akan menciptakan perdamaian? Itu masalahnya. Biasanya kita sering bentrok dengan teman yang berbeda, bawaanya curigaaaa terus, buruk sangka, kapan damai dan tentramnya hidup kita? Rasul telah mencontohkan kita bagaimana beliau berdamai dengan berbagai kalangan, berbagai suku bangsa bahkan dengan non muslim. Ingat perjanjian hudaibiyah antara orang muslim dengan non muslim? Disinilah peran kita sebagai muslim unuk menghormati, menghargai dan toleransi kapada siapapun. Islam tidak mengenal kekerasan. Dalam berdakwahpun, bisa dilakukan dengan kelemahlembutan (ahsan). Bagaimana orang diluar Islam akan tahu indahnya Islam jika selalu menggunakan kekerasan dalam berbagi hal? Kesenggol sedikit langsung marah, ada orang yang mengkritik ngamuk, diingetin temen ngancem….nyebur ke kali aja kalau gitu!
Kita sering mengartikan bahwa beda itu menimbulkan masalah baru, ga bisa nyatu ibarat air dengan minyak, padahal jika kita menyikapi perbedaan dengan legowo maka akan menjadi orang yang mencintai perdamaian Apakah perbedaan itu harus dihapuskan? Tentu saja tidak teman-teman.
Nah, ada beberapa tips yang harus kita lakukan agar Islam yang kita bawa menjadi agama yang damai dan rahmatallil’lamin benar-benar terwujud.
1.      Sadari bahwa perbedaan adalah sebuah sunnatullah
Unik dan beda. 2 kata itu yang harus kita pahami bahwa setiap orang memiliki hal itu. Tidak ada yang sama.
2.      Mengurangi jurang perbedaan
Maksudnya adalah, jangan membesar-besarkan masalah yang kecil, banyak yang harus kita pikirkan selain hal itu. Bisa-bisa energi kita terbuang hanya untuk mengurusi hal-hal yang kecil. Ok ya…
3.      Berbeda itu untuk disatukan, bukan dipertentangkan.
seperti: singa, onta, beruang, mereka kan berbeda. Nah, itu disatukan jadilah kebun binatang. Betul kan? Jadi kalau misalnya ada berbagai pendapat yang berbeda, berusahalah mencapi titik temu sehingga terhindar dari rasa tidak enak
4.      Maafkanlah kesalahan saudaramu
Ini penting, bisa jadi hanya berantem kecil bisa menjadi sesuatu yang besar karena kita tidak bisa memaafkan orang yang berbuat salah dan buruk kepada kita.
Oke….setuju y!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar