Belajar tentang
anak-anak dari pakarnya.
Dalam bukunya Munif
Chatib, menurut Ikhsan Baihaqi Ibnu Bukhari menuliskan bahwa dalam 18 tahun
pertama, sesungguhnya anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak
dalam hidupnya sekitar 85 % hampir di lingkungan keluarga (orang tua, nenek,
kakek, pembantu atau siapapun yang menghabiskan waktu lebih banyak dalam
pengasuhan anak). Dengan demikian, karakter anak lebih banyak dibentuk dalam
lingkungana keluarga. Jika keluarga tidak mengintervensi, menginstall
pikiran anak dengan nilai-nilai atau karakter-karakter positif, yakinlah akan
ada pihak lain yang melakukannya. Pihak lain itu berupa teman sebaya,
lingkungan pergaulan, ataupun media informasi seperti televisi. Jika demikian,
maka sebagai orang tua, pengetahuan (yang belum menikah), peran orang-orang
terdekat sangatlah penting untuk mmbentuk nilai-nilai dan karakter anak.
“Anakmu bukanlah
milikmu. Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka
lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau. Mereka ada padamu, tetapi
bukanlah milikmu” (Kahlil Gibran)
Fitrah manusia
Dalam surat
potensi manusia itu pada kebaikan dan keburukan. Mengapa bisa begitu? Iya,
karena manusia memilki nafsu, tidak seperti malaikat yang tidak pernah
melakukan kesalahan.
Mengapa anak
berperangi buruk? Ada tujuh penyebabnya:
1.
Melupakan Tuhan
2.
Bangga, ria dan sombong
3.
Tidak bersyukur dan mudah
putus asa
4.
Kikir dan berkeluh kesah
5.
Melampaui batas
6.
Tergesa-gesa
7.
Suka membantah
Dan bagaimana
mengatasinya
1.
Aktifkan paradigma fitrah
ilahiyah
2.
Berdoalah kepada Tuhan
3.
Teliti, faktor dominan
apakah yang menyebabkan seseorang berperangi buruk[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar