Loh? Aku juga bingung. Barusan dapat quoet
ini dari kenalan baru.
Bener juga apa yang dikatakan oleh
teman saya ini. Menulis adalah bentuk unek-unek.
Hmmmm…saya menulis adalah bentuk
protes. Beban menjadi hilang rasanya setelah menumpahkan perasaan ke adalam
tulisan. Tapi saya kurang suka dengan yang berbau sastra gitu. Berat. Saya juga
bukan orang yang pandai dalam mengolah
kata-kata. Mending menulis semacam opini/artikel saja. Oh ya, menulis juga
menghilangkan stress loh! Bahkan ada juga kok orang yang g bisa mengungkapkan
perasaannya, misalnya dia lagi sakit, disuruh oleh dokter untuk menuliskan apa
yang dipikirkannya ke dalam tulisan. Semacam terapi gitu. Keren juga ya!
Tapi ada satu hal yang kadang membuat
saya tersenyum geli yaitu ketika menemukan tulisan yang sudah lama dan saya baca
kembali. Saat itu dalam pikiran saya, ”Kok bisa ya aku nulis kayak gini. Ini
udah lama banget!”. Kalau misalnya tentang sedih. Senyum juga coz jadi kayak
kembali ke masa lalu. Ingat kejadian itu. Paling saat ini yang saya pikirkan
“Halah, dulu sampe nangis-nangis, kayak paling sedih aja, kayaknya dulu
masalahnya kecil deh, gitu aja nangis”. Ini karena dulu masih muda, sekarang
sudah tua, jadi mungkin masalahnya berbeda, dilihat dari sudut pandang yang berbeda
pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar