Suasana hati itu
menular, energi positif dan negatif itu juga menular. Jika begitu, mengapa tak
berusaha untuk memancarkan energi positif dan membuang energi negatif? Berteman
dengan orang-orang yang hebat, inspiratif, bukan untuk mendompleng nama, tetapi
bagaimana kita bisa tertular semangatnya.
Tidak banyak
orang yang mau mendengarkan.
Berbicara lebih
mudah daripada mendengarkan.
Pede itu bagus,
terlalu Pede itu malah tidak bagus, karena bisa melupakan hal-hal sepele.
Siap dan tidak
siap harus siap. Bagaimanapun juga, setiap orang sudah diberi kesempatan untuk
itu, tinggal bagaimana mengelolanya.
Apakah takut itu
sesuatu yang buruk? Tidak juga, takut bisa jadi menjadi energi yang luar biasa
menggerakkan seseorang untuk memaksimalkan potensinya.
Ada sifat-sifat
Tuhan yang ada dalam diri manusia. Bukan berarti kita bisa menjadi Tuhan.
Berharap dengan
seseorang membuat hati sakit. Karena orang tidak akan pernah tahu apa harapan
kita sesungguhnya.
Ekspetasi terhadap
seseorang kadang membuat kita kecewa jika tidak sesuai.
Shahabat terlalu
sempurna, cukup teman sejati
Bertemanlah dengan
orang yang bisa membuatmu menjadi lebih baik, bukan membuatmu menjadi jauh dari
Nya. Berhati-hatilah jika pertemananmu dengan seseorang, menyeretmu jauh dari Nya.
Manusia itu,
jika disentuh dengan lembut kadang g terasa, disenggol g terasa juga, dicubit g
terasa, baru ketika ditempeleng ngamuk-ngamuk. Maksudnya apa, kadang-kadang,
Allah itu mengingatkan jalan kita dengan cara yang halus, kalau g mempan, baru
dikasih yang berat. Jadi bertahap.
Dipaksa,
terpaksa, biasa.
Orang itu,
kadang harus dipaksa untuk melakukan kebaikan. Terpaksa melakukan sesuatu, bisa
jadi enjoy sehingga terbiasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar