Senin, 31 Oktober 2016

Ngasih Makan Ayam


Wah, judulnya aku saja g mudeng. Berkali-kali salah satu teman bercerita tentang “ngasih makan ayam”. Ternyata oh ternyata tentang mengelola keuangan. Hemmm….
Setiap apapun itu mengandung inspirasi. Itu menurut saya. Bukankah kita belajar dari sekeliling kita? Bertemu dengan orang yang pelit, adalah sebuah keberkahan buat kita. Bertemu dengan orang jahat, nakal, cantik, pengeluh, penyabar, banyak hutang, bahkan sampai bertemu dengan semut adalah sebuah pelajaran hidup buat kita. Hanya orang-orang cerdaslah yang bisa mengambil pelajaran dari kehidupan sekeliling kita.
Back to topic. Berbicara mengenai uang, adalah sesuatu yang sensitif. Dimana pada tanggal muda gajian, tanggal setengah sudah kembang kempis g bersisa. Memang untuk mengatur keuangan, gampang-gampang susah. Ada beberapa orang yang bisa saya jadikan referensi untuk bisa kita contoh. Tanpa menyebutkan namanya, salah satunya apa yang saya kasih judul diatas. Suatu hari, saya bertemu dengan salah satu teman baik. Biasa, kalau sudah ngobrol bisa ngalor ngidul membahas sesuatu yang hihihihi….. Adaa…saja yang dibahas.
Salah satu yang inspiratif menurut saya adalah…. Sebut saja nama teman saya ini A. Nah, si A ini memiliki teman yang namanya B. B seorang ibu rumah tangga yang juga luar biasa dalam mengelola keuangan. Teman-teman pasti penasaran.
Si B ini, memiliki anak yang masih kecil. Beliau memiliki ide untuk menabung sehari seribu dengan cara memasukkan uang ke celengan ayam, dengan harapan, uang ini bisa digunakan untuk biaya sekolah anaknya. Setelah celengan ayam penuh, maka dipindah ke bank. Yah, tahu sendiri kan temans, biaya hidup semakin mahal apalagi pendidikan. B ini, memulai ide itu ketika anaknya masih bayi, bahkan mungkin sejak anaknya masih umur satu bulan. Saya belum mengkonfirmasi hal ini. Nah, sewaktu anak dari B ini masuk TK, beliau tidak kebingungan dalam membayar biaya, tinggal mengambil tabungan yang dikhususkan buat anak ini. Dan Alhamdulillah, sisa banyak. Hal itu dilakukan sampai sekarang, dan beliau juga mengajarkan anaknya untuk “ngasih makan ayam”.
Hemmm, buat saya, itu sungguh menarik. Tidak banyak orang yang berpikir seperti itu. Memang, nilai uang itu akan menurun. Namun setidaknya membantu sekali. G berat kok seribu sehari. Yang berat itu adalah konsisten.
Teman saya kerja, juga memiliki ide yang brilian. Kalau orang gajian, itu pasti tiap bulan dapat uang kang? Nah, teman saya yang satu ini, seorang ibu rumah tangga juga, selalu menyisihkan 50 ribu setiap bulan untuk biaya lebaran. Kalau kita hitung, maka selama satu bulan, akan terkumpul 600.000. Lumayan kan? Kalau kita bilang, “g cukup uang segitu buat lebaran”
Buat saya, bukan masalah cukup g cukup. Tapi setidaknya, beliau sudah saving 600.000. Kalau kebutuhan lebaran katakanlah 2juta, maka beliau hanya mencari 1,4 juta. Kalau tidak menabung? Maka masih kurang 2jt. Kan meringankan sekali to?
Betul tidak? Gimana?

Semoga bermanfaat. Selamat pagi, selamat beraktifitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar