Wah, judulnya aku saja g mudeng. Berkali-kali
salah satu teman bercerita tentang “ngasih makan ayam”. Ternyata oh ternyata
tentang mengelola keuangan. Hemmm….
Setiap apapun itu mengandung
inspirasi. Itu menurut saya. Bukankah kita belajar dari sekeliling kita? Bertemu
dengan orang yang pelit, adalah sebuah keberkahan buat kita. Bertemu dengan
orang jahat, nakal, cantik, pengeluh, penyabar, banyak hutang, bahkan sampai
bertemu dengan semut adalah sebuah pelajaran hidup buat kita. Hanya orang-orang
cerdaslah yang bisa mengambil pelajaran dari kehidupan sekeliling kita.
Back to topic. Berbicara mengenai uang, adalah
sesuatu yang sensitif. Dimana pada tanggal muda gajian, tanggal setengah sudah
kembang kempis g bersisa. Memang untuk mengatur keuangan, gampang-gampang
susah. Ada beberapa orang yang bisa saya jadikan referensi untuk bisa kita
contoh. Tanpa menyebutkan namanya, salah satunya apa yang saya kasih judul
diatas. Suatu hari, saya bertemu dengan salah satu teman baik. Biasa, kalau
sudah ngobrol bisa ngalor ngidul membahas sesuatu yang hihihihi….. Adaa…saja
yang dibahas.
Salah satu yang inspiratif menurut
saya adalah…. Sebut saja nama teman saya ini A. Nah, si A ini memiliki teman
yang namanya B. B seorang ibu rumah tangga yang juga luar biasa dalam mengelola
keuangan. Teman-teman pasti penasaran.
Si B ini, memiliki anak yang masih
kecil. Beliau memiliki ide untuk menabung sehari seribu dengan cara memasukkan
uang ke celengan ayam, dengan harapan, uang ini bisa digunakan untuk biaya
sekolah anaknya. Setelah celengan ayam penuh, maka dipindah ke bank. Yah, tahu
sendiri kan temans, biaya hidup semakin mahal apalagi pendidikan. B ini,
memulai ide itu ketika anaknya masih bayi, bahkan mungkin sejak anaknya masih
umur satu bulan. Saya belum mengkonfirmasi hal ini. Nah, sewaktu anak dari B
ini masuk TK, beliau tidak kebingungan dalam membayar biaya, tinggal mengambil
tabungan yang dikhususkan buat anak ini. Dan Alhamdulillah, sisa banyak. Hal itu
dilakukan sampai sekarang, dan beliau juga mengajarkan anaknya untuk “ngasih
makan ayam”.
Hemmm, buat saya, itu sungguh
menarik. Tidak banyak orang yang berpikir seperti itu. Memang, nilai uang itu
akan menurun. Namun setidaknya membantu sekali. G berat kok seribu sehari. Yang
berat itu adalah konsisten.
Teman saya kerja, juga memiliki ide
yang brilian. Kalau orang gajian, itu pasti tiap bulan dapat uang kang? Nah,
teman saya yang satu ini, seorang ibu rumah tangga juga, selalu menyisihkan 50
ribu setiap bulan untuk biaya lebaran. Kalau kita hitung, maka selama satu
bulan, akan terkumpul 600.000. Lumayan kan? Kalau kita bilang, “g cukup uang
segitu buat lebaran”
Buat saya, bukan masalah cukup g
cukup. Tapi setidaknya, beliau sudah saving 600.000. Kalau kebutuhan lebaran
katakanlah 2juta, maka beliau hanya mencari 1,4 juta. Kalau tidak menabung? Maka
masih kurang 2jt. Kan meringankan sekali to?
Betul tidak? Gimana?
Semoga bermanfaat. Selamat pagi,
selamat beraktifitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar