1. Mengajak kebaikan
Mengajak kebaikan bukan hanya dengan
lisan “Yuk, ngaji?”
Tetapi bisa dengan tulisan. Ingat Kak Abik? Penulis best seller yang
tulisan dan buku-bukunya sangat menginspiratif orang untuk menjadi Fakhri,
Aisya, Ana Althofunnisa, Azzam dan tokoh-tokoh fiktif dalam tulisannya. Bukankah
iu memberikan kita teladan bahwa kita bisa menjadi sosok dalam fiktif yang
diciptakan oleh pengarang. Tetapi kita punya idola yang hebat, bahkan
keteladanannya sampai ditulis dalam alquran sebagi uswatun hasanah. Saya pikir
teman-teman sudah tahu. Kita bisa bayangain, coba itu hanya disampaikan lewat
mulut ke mulut. Pasti banyak orang g akan percaya, tetapi, ditulis, diabadikan
dalam buku yang paling banyak dibaca oleh manusia di dunia.
2. Menyiarkan kebenaran
Apa jadinya jika islam tidak ada tulisan.
Alquran dan Hadist dituliskan? Kitab-kitab ulama terdahulu? Mengapa kartini
lebih terkenal dari pada wanita lain sezaman dengan beliau? Karena beliau
menuliskan pemikirannya. Coba kita lihat, kita amati, selidiki. Banyak ustadz
yang ceramah, kajian, materi atau pesan akan cepat hilang bahkan sejak jamaah
pergi dari kajian. Gitu kan? ikut kajian tetapi g ada bekasnya. Itulah kekuatan
ucapan, beda dengan tulisan
3. Membantu agama-Nya
Dengan menulis, itu akan dibaca oleh
beberapa generasi. Agama Islam disebarkan dengan tulisan. Apa jadinya jika
alquran hanya dihafal, bisa jadi berubah. Namun ditulis, ditambah dihafal oleh
orang-orang pilihan (saya menyebutnya begitu karena tidak semua orang bisa
melakukannya dan mau melakukannya).
4. Menabung pahala
“Jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
(HR. Muslim no. 1631).
Pahala akan
mengalir ketika seseorang menuliskan kebaikan ide, pikiran, gagasannya kemudian
orang lain meniru, ini akan menajdi paha yang tidak akan terputus sampai orang
itu meninggal. Begitupun sebaiknya jika menulis kejelekan. Pilihan ada di
tangan kita, mau pilih yang mana?
5. Bekal menghadap-Nya
Saya jadi teringat dengan apa yang disampaikan
oleh owner brainy bunch international montessory school, beliau sangat jauh
kedepan. Visioner, inspirratif. Misinya bukan hanya didunia saja, tetapi afterhere
beliau menyebutnya yaitu alam baka. Smart goal is jannah. Not easy, but
we can do it. Semua orang mau, tapi tidak banyak orang yang mau
melakukannya.
Orang-orang yang telah memahami hakikat
hidup (sok berfilsafat nih) akan banyak bertanya untuk apa hidup? mengapa harus
melakukan ini? apa tujuan hidup ini? dimana akhir dari perjalanan ini?
Nah, dengan begitu, akan terjadi sebuah
pemikiran tentang siapa dan apa diri kita. Untuk apa kita diciptakan sehingga
apapun yang kita lakukan, ada goalnya. So, menulis yuk…
Nb: trima kasih buat teman-teman yang
sudah mengingatkan saya, tetap istiqomah dalam kebaikan. Semoga Allah membalas
kebaikan kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar