Senin, 02 Mei 2016

Suka Duka Jadi Anak Asrama


Well, kali ini saya akan menceritakan pengalaman menjadi anak asrama, yang jujur, belum pernah saya bayangkan sebelumnya. G nyangka.
Mungkin agak lebih mirip pesantren tapi agak bebas sedikitlah.
Pertamanya ya pasti shock. Aduh, tidur dengan banyak orang, dengan karakter orang yang berbeda-beda, rasanya, dunia itu begitu sempit (hahahha, lebay), maksudnya kamar. Padahal dulu ketika SMA pernah juga ngekos dengan empat orang teman satu kamar. Hiihihihi…
Bisa g ya, saya bergabung dengan mereka, gimana kalau cara belajar mereka suka nyetel musik yang kenceng (karena dia audio), kalau yang diem dan serius baca (visual) atau yang kinestetik, g bisa diem dan selalu bergerak, bukan hanya badannya, tetapi mulutnya. Aaiihhhh bayangannya yang serem-serem.
Atau yang masalah kecil, gimana kalau dia g rapi, yang kelewatan rapi, bersih, jorok, atau yang tidur lampu g boleh dimatiin, tidur sambil nyetel musik. Aduhhhhh…..ternyata, sampai detik ini saya aman-aman saja.
Teman-teman juga , wah, luar biasa, tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hiihhihihihii…
Kali ini, saya akan menceritakan dukanya ya. Dan part 2, bagian senangnya, jadi seperti peribahasa, sakit-sakit dahulu, senang kemudian. Apaan sih…, kalau dalam film, susah dulu baru senang. Aduh, muqodimahnya lama banget.
1.     G bisa bebas beraktifitas seperti yang kita sukai. Mengapa ini saya tulis pada point pertama, iya, karena saya adalah tipe orang yang selalu ga bisa diem. Kalau ada waktu yang luang, pasti nyari kegiatan. Kadang sampai malem. Nah, ketika sudah diasrama, dan ada peraturan bahwa asrama hanya memberikan toleransi sampai habis maghrib saja, saya sempet hiks….sedih. Saya g bisa ikutan kegiatan yang malem-malem. Selain itu, saya juga g bisa bebas di kamar buat sedih-sedih. Cie, katahuan kalau sering nangis dalam kamar. Ups! Bukan itu masalahnya. Kamar jadi berasa milik umum, g ada privacinya. Semua orang (maksudnya penghuni kamar itu bebas masuk) tengsin lah kalau pas ada teman masuk lagi nangis. Hiihihi
2.     Apa yang ada dihadapan kita, jadi milik bersama. Aduh, ini yang belum bisa saya terima. Sebagai contoh barang, dengan banyaknya orang yang make, dan kebanyakan g mau ngerawat, bikin barang kita jadi cepat rusak dan g cantik lagi. Apaan coba! Kan g setiap orang memiliki kepedulian yang sama toh.  Ada yang asal pake, ada yang mau ngerawatin karena udah make, ada yang g peduli sama sekali. Termasuk makanan, satu buat rame-rame. Padahal kitanya mau makan sendiri. Jadi, kalau mau makan sendiri, jangan bawa ke asrama ya. Hehehehe…
3.     Karena tiap orang memliki kepribadian berbeda, maka ada yang bersih, rapi, wangi, jorok, bau, keringetan, dan sabagainya, jadi ini yang kadang bikin g enak. Mau nasehatin teman sendiri, mau g dinasehatin, bikin kita dosa.
4.     Kepedulian dalam hal kebersihan kurang. Mengapa? Kerena merasa aku hanya memakai sedikit. Sedangakan dia banyak. Atau dalam hal nyuci piring, kadang ada yang ditumpuk, g bertanggung jawab dengan yang dia lakukan. Jadi, Ketika mau pakai, g ada.
5.     Siap-siap merasakan menu makanan yang nano-nano. Ada yang enak masakannya, ada yang biasa saja, ada yang ada lauknya, ada yang tidak, keasinan, kemanisan, hambar dan lain-lain. Yah, macem-macem.  Jadi kudu siap dengan hal-hal yang seperti ini.
6.     Harus mengikuti kegiatan asrama. Ya iyalah, siapa yang nyuruh kamu pengen tinggal di asrama. Walaupun g padat, kalaupun ada yang padat, siap-siap buat ngecarge baterai biar g kehabisan.
7.     Masalah ibadah, kalau lagi males, dibangunin. Hihihihihi….ini yang berbeda dengan anak kos, habis subuh bisa tidur lagi. Tapi di asrama, jangan harap, kalaupun memperbolehkan, karena ada hal tertentu, misal capek benget, tidur dini hari, atau hal lain. Kerena hal ini bikin kita malu.
8.     Siap-siap kehilangan banyak barang. Namanya juga banyak orang, nyelip, ilang itu sudah biasa, saya saja kehilangan kaos kaki dan kerudung kok. Makanya dinamain yaaa
Ok, itu yang bisa saya share, mungkin teman-teman lebih banyak lagi. To be continue ya, buat yang senanganya untuk edisi hari esok.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar