Well, kali ini saya akan menceritakan
pengalaman menjadi anak asrama, yang jujur, belum pernah saya bayangkan
sebelumnya. G nyangka.
Mungkin agak lebih mirip pesantren
tapi agak bebas sedikitlah.
Pertamanya ya pasti shock. Aduh,
tidur dengan banyak orang, dengan karakter orang yang berbeda-beda, rasanya,
dunia itu begitu sempit (hahahha, lebay), maksudnya kamar. Padahal dulu ketika
SMA pernah juga ngekos dengan empat orang teman satu kamar. Hiihihihi…
Bisa g ya, saya bergabung dengan
mereka, gimana kalau cara belajar mereka suka nyetel musik yang kenceng (karena
dia audio), kalau yang diem dan serius baca (visual) atau yang kinestetik, g
bisa diem dan selalu bergerak, bukan hanya badannya, tetapi mulutnya. Aaiihhhh
bayangannya yang serem-serem.
Atau yang masalah kecil, gimana kalau
dia g rapi, yang kelewatan rapi, bersih, jorok, atau yang tidur lampu g boleh
dimatiin, tidur sambil nyetel musik. Aduhhhhh…..ternyata, sampai detik ini saya
aman-aman saja.
Teman-teman juga , wah, luar biasa,
tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hiihhihihihii…
Kali ini, saya akan menceritakan
dukanya ya. Dan part 2, bagian senangnya, jadi seperti peribahasa, sakit-sakit
dahulu, senang kemudian. Apaan sih…, kalau dalam film, susah dulu baru senang.
Aduh, muqodimahnya lama banget.
1. G bisa bebas
beraktifitas seperti yang kita sukai. Mengapa ini saya tulis pada point pertama,
iya, karena saya adalah tipe orang yang selalu ga bisa diem. Kalau ada waktu
yang luang, pasti nyari kegiatan. Kadang sampai malem. Nah, ketika sudah
diasrama, dan ada peraturan bahwa asrama hanya memberikan toleransi sampai
habis maghrib saja, saya sempet hiks….sedih. Saya g bisa ikutan kegiatan yang
malem-malem. Selain itu, saya juga g bisa bebas di kamar buat sedih-sedih. Cie,
katahuan kalau sering nangis dalam kamar. Ups! Bukan itu masalahnya. Kamar jadi
berasa milik umum, g ada privacinya. Semua orang (maksudnya penghuni kamar itu
bebas masuk) tengsin lah kalau pas ada teman masuk lagi nangis. Hiihihi
2. Apa yang ada
dihadapan kita, jadi milik bersama. Aduh, ini yang belum bisa saya terima.
Sebagai contoh barang, dengan banyaknya orang yang make, dan kebanyakan g mau
ngerawat, bikin barang kita jadi cepat rusak dan g cantik lagi. Apaan coba! Kan
g setiap orang memiliki kepedulian yang sama toh. Ada yang asal pake, ada yang mau ngerawatin
karena udah make, ada yang g peduli sama sekali. Termasuk makanan, satu buat
rame-rame. Padahal kitanya mau makan sendiri. Jadi, kalau mau makan sendiri,
jangan bawa ke asrama ya. Hehehehe…
3. Karena tiap
orang memliki kepribadian berbeda, maka ada yang bersih, rapi, wangi, jorok,
bau, keringetan, dan sabagainya, jadi ini yang kadang bikin g enak. Mau
nasehatin teman sendiri, mau g dinasehatin, bikin kita dosa.
4. Kepedulian dalam
hal kebersihan kurang. Mengapa? Kerena merasa aku hanya memakai sedikit.
Sedangakan dia banyak. Atau dalam hal nyuci piring, kadang ada yang ditumpuk, g
bertanggung jawab dengan yang dia lakukan. Jadi, Ketika mau pakai, g ada.
5. Siap-siap
merasakan menu makanan yang nano-nano. Ada yang enak masakannya, ada yang biasa
saja, ada yang ada lauknya, ada yang tidak, keasinan, kemanisan, hambar dan
lain-lain. Yah, macem-macem. Jadi kudu
siap dengan hal-hal yang seperti ini.
6. Harus mengikuti
kegiatan asrama. Ya iyalah, siapa yang nyuruh kamu pengen tinggal di asrama.
Walaupun g padat, kalaupun ada yang padat, siap-siap buat ngecarge baterai biar
g kehabisan.
7. Masalah ibadah,
kalau lagi males, dibangunin. Hihihihihi….ini yang berbeda dengan anak kos,
habis subuh bisa tidur lagi. Tapi di asrama, jangan harap, kalaupun
memperbolehkan, karena ada hal tertentu, misal capek benget, tidur dini hari,
atau hal lain. Kerena hal ini bikin kita malu.
8. Siap-siap
kehilangan banyak barang. Namanya juga banyak orang, nyelip, ilang itu sudah
biasa, saya saja kehilangan kaos kaki dan kerudung kok. Makanya dinamain yaaa
Ok, itu yang bisa saya share, mungkin
teman-teman lebih banyak lagi. To be continue ya, buat yang senanganya
untuk edisi hari esok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar