Merinding saya membacanya. “Dari 0,005
Persen Manuju Hafidz Quran”
Itulah judul salah satu halaman yang ada
dalam majalah “Kabar Daqu”
Saya mengambil buku ini di meja teman,
yang mungkin teman belum membacanya. Maaf ya, saya ambil dan saya baca duluan.
Tapi santai, tadi kan sudah minta izin kan? Hehehehe.
Namanya Faza, umurnya tujuh tahun. Dia
tidak bisa melihat, namun hafalan quran dan suaranya, subhanallah, membuat
tersentuh.
Faza yang lahir pada bulan februari 2009
ini, adalah bayi yang divonis dokter dengan peluang hidup 0,005 persen.
Ternyata, bisa hidup sampai sekarang.
Faza lahir premature karena ibunya
mengalami pendarahan pada saat usia kandungannya empat bulan. Bayangkan, empat
bulan, seperti apa itu bayi. Berat badannya 1,2 kg dengan panjang 15 cm.
bagian-bagian tubuhnya belum lengkap. Namun yang lebih ajaib lagi, orang tuanya
luar biasa. Mereka meyakini bahwa hanya Allah yang bisa menolongnya. “Bagaimanapun
caranya, berapapun biayanya, saya meinta para dokter untuk membantu anak saya
tetap bertahan hidup. meskipun para dokter mengatakan peluan hidup anak saya
hanya 0,005 persen” kenang Eko sang ayah.
Untuk biaya rumah sakit, yang satu
harinya satu juta, mereka menggadaikan sertifikat rumah dan tanah milik orang
tuanya karena Eko hanya seorang karyawan di salah satu bank konvensional.
Alhamdulillah, sampai saat ini Faza bisa
bertahan hidup dan kehadirannya membawa keberkahan bagi keluarganya. Dengan
kehadirannya, membuat orang tuanya semakin mendekatkan diri kepada Allah. Faza
memang tidak dapat melihat seperti kita, namun dia memiliki daya ingat yang
sangat kuat dan suara yang khas. Kelebihannya ini dimanfaatkan oleh orang
tuanya untuk memasukkan Faza menjadi santri tahfidz quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar