Senin, 02 Mei 2016

Dari 0,005 Persen Manuju Hafidz Quran[1]


Merinding saya membacanya. “Dari 0,005 Persen Manuju Hafidz Quran”
Itulah judul salah satu halaman yang ada dalam majalah “Kabar Daqu”
Saya mengambil buku ini di meja teman, yang mungkin teman belum membacanya. Maaf ya, saya ambil dan saya baca duluan. Tapi santai, tadi kan sudah minta izin kan? Hehehehe.
Namanya Faza, umurnya tujuh tahun. Dia tidak bisa melihat, namun hafalan quran dan suaranya, subhanallah, membuat tersentuh.
Faza yang lahir pada bulan februari 2009 ini, adalah bayi yang divonis dokter dengan peluang hidup 0,005 persen. Ternyata, bisa hidup sampai sekarang.
Faza lahir premature karena ibunya mengalami pendarahan pada saat usia kandungannya empat bulan. Bayangkan, empat bulan, seperti apa itu bayi. Berat badannya 1,2 kg dengan panjang 15 cm. bagian-bagian tubuhnya belum lengkap. Namun yang lebih ajaib lagi, orang tuanya luar biasa. Mereka meyakini bahwa hanya Allah yang bisa menolongnya. “Bagaimanapun caranya, berapapun biayanya, saya meinta para dokter untuk membantu anak saya tetap bertahan hidup. meskipun para dokter mengatakan peluan hidup anak saya hanya 0,005 persen” kenang Eko sang ayah.
Untuk biaya rumah sakit, yang satu harinya satu juta, mereka menggadaikan sertifikat rumah dan tanah milik orang tuanya karena Eko hanya seorang karyawan di salah satu bank konvensional.
Alhamdulillah, sampai saat ini Faza bisa bertahan hidup dan kehadirannya membawa keberkahan bagi keluarganya. Dengan kehadirannya, membuat orang tuanya semakin mendekatkan diri kepada Allah. Faza memang tidak dapat melihat seperti kita, namun dia memiliki daya ingat yang sangat kuat dan suara yang khas. Kelebihannya ini dimanfaatkan oleh orang tuanya untuk memasukkan Faza menjadi santri tahfidz quran.





[1] Majalah Kabar Daqu Februari 2016, edisi ke 2 vol XI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar