Seorang teman berkata pada teman lain yang kebetulan istrinya baru saja melahirkan.
"Anaknya lahir laki-laki atau perempuan mbak?"
"ehm, Alhamdulillah perempuan lagi"
''perempuan lagi...perempuan lagi...(dengan nada kecewa karena anak yang 1 juga perempuan)
"Wah, mbak e rak pinter le nggawe ( wah, mbaknya gak pinter yang bikin)" seperti bakwan wae dibikin he...he...he...
Hem...sepele dumbo mungkin bagi kita berkata seperti itu tapi alangkah tidak bijaknya jika dikatakan pada teman yang mungkin menginginkan anak laki-laki, yang ternyata lahir perempuan. Apalagi kita, menyampaikan dengan nada yang kesal, kecewa menyayangkan hal ini bahkan memojokan yang ujung-ujungnya menyalahkan takdir walaupun dalam konteks bercanda.
Bukan tidak mungkin hal ini menyakiti teman kita bahkan sama dengan berkata "wah, Allah gak pinter yang bikin" astaghfirullahal'adzim,na'udzubillahimindzalik (jangan sampe deh, kita seperti itu). Maha suci Allah atas sifat ketidaksempurnaan. Padahal kita tahu Allah maha segala maha untuk menciptakan sesuatu dengan sempurna dan tentunya Dia mahatahu apa yang teman kita butuhkan bukan apa yang teman kita inginkan lho!. Oh ya, jadi ingat "boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak."
Alangkah indahnya andai kata-kata berbentuk perhatian itu dengan kata yang bagus, doa serta harapan
" Alhamdulillah ya mbak, perempuan lagi...semoga menjadi anak yang sholehah seperti Aisyah atau Khodijah,
laki-laki atau perempuan sama saja yang penting kita tetap bersyukur"
Bagaimana teman???
Senin, 17:1:11,12:30
uneg2 hati yang mengganjal beberapa hari belakangan ini
"Anaknya lahir laki-laki atau perempuan mbak?"
"ehm, Alhamdulillah perempuan lagi"
''perempuan lagi...perempuan lagi...(dengan nada kecewa karena anak yang 1 juga perempuan)
"Wah, mbak e rak pinter le nggawe ( wah, mbaknya gak pinter yang bikin)" seperti bakwan wae dibikin he...he...he...
Hem...sepele dumbo mungkin bagi kita berkata seperti itu tapi alangkah tidak bijaknya jika dikatakan pada teman yang mungkin menginginkan anak laki-laki, yang ternyata lahir perempuan. Apalagi kita, menyampaikan dengan nada yang kesal, kecewa menyayangkan hal ini bahkan memojokan yang ujung-ujungnya menyalahkan takdir walaupun dalam konteks bercanda.
Bukan tidak mungkin hal ini menyakiti teman kita bahkan sama dengan berkata "wah, Allah gak pinter yang bikin" astaghfirullahal'adzim,na'udzubillahimindzalik (jangan sampe deh, kita seperti itu). Maha suci Allah atas sifat ketidaksempurnaan. Padahal kita tahu Allah maha segala maha untuk menciptakan sesuatu dengan sempurna dan tentunya Dia mahatahu apa yang teman kita butuhkan bukan apa yang teman kita inginkan lho!. Oh ya, jadi ingat "boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak."
Alangkah indahnya andai kata-kata berbentuk perhatian itu dengan kata yang bagus, doa serta harapan
" Alhamdulillah ya mbak, perempuan lagi...semoga menjadi anak yang sholehah seperti Aisyah atau Khodijah,
laki-laki atau perempuan sama saja yang penting kita tetap bersyukur"
Bagaimana teman???
Senin, 17:1:11,12:30
uneg2 hati yang mengganjal beberapa hari belakangan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar