Rabu, 04 Januari 2017

Catatan ke-4 Kisi Hati oleh Ulufi Khasanah Hasyim*

"Apakah Kau masih mencintainya?'' pertanyaannya terasa menohokku jauh ke dasar hati. Kerongkonganku tercekat, otot-otot di tubuh terasa dilolosi satu persatu. Hatiku bergemuruh menahan debar jantung yang kian tak menentu. Keringat dinginlah yang akhirnya menjadi wakil dari semua kegelisahanku hingga bola mataku sedikit berair, kucoba menahannya dengan kedip-kedipan agar tak jatuh bahkan menganak sungai. Sungguh, pertanyaan itu adalah pertanyaan retoris.

"Mengapa Kau bertanya seperti itu?" kataku akhirnya, lega rasanya bisa mengucakan kata itu setelah beberapa saat kami terdiam bisu dalam pikiran dan perasaan masing-masing yang tengah berkecamuk. Lelaki disampingku itu menghela nafas panjang. Dalam. Dan berat kurasakan.

"Bukankah Kau cukup dewasa untuk mengetahui apa yang ada dalam mata, hati dan perasaanmu tanpa harus Aku katakan?" untuk kesekian kalinya perkataan telak itu ditujukan padaku dengan caranya yang khas. Beberapa detik kemudian, orang yang kucintai itu menatapku dan membuang muka kemudian melangkah pergi meninggalkan ku sendiri dalam sepi. Aku sengaja tak mencegahnya, kubiarkan perasaanku dan perasaannya berkelana ke alam masing-masing tanpa sedikitpun Aku mengusikny.

Sungguh tak bisa...
Ku mengganti dirimu
dengan dirinya
Sungguh tak sanggup...
Aku berpaling darimu
Sungguh tak bisa
kumencintainya tuk melupakanmu

by Ungu 'Untukmu Selamanya'

180111 07:30

*tulisan ini saya ambil dari fb saya yang lama, ini adalah tulisan saya an ulufi khasanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar