ini semua hanya Rp 8000
pukis, onde-onde ketan
murah meriah, itu semua, bisa didapat dengan Rp 9500
suasana pasar
Tahun baru,
pagi-pagi belanja di pasar kranggan. Sepi menurut saya. Pasar yang berjarak 3
km di desaku ini merupakan pasar yang menjadi pertemuan antar pedagang di
Temanggung. Jadi, di pasar inilah, semua “bakul-bakul” (pedagang besar) membeli
bahan-bahan dari petani. Aku masih ingat, ketika masih kecil, Ya Allah, penuh
sesak banget, sampe g bisa ngelihat emak saat itu. Pengen cepat-cepat pulang.
Padahal saat itu emak lagi jualan hasil sawah. Ulufi kecil pengen segera
pulang. Sumpek lihat orang banyak, rame dan masih pagi buta. Pasar Kranggan
menurutku tidak terlalu besar, namun keramaiannya mengalahkan pasar yang lain.
Apalagi ketika “prepegan dan dino pasaran” apa ya bahasa yang enaknya? Bingung.
Rasanya, semua orang ke pasar, dan apa yang dijual, pasti laku. Pasar Kranggan,
ada dua tempat. Kalau dulu, yang aku ceritakan itu, masih 1 tempat sehingga ramai banget. Sekarang dipecah
menjadi 2. Jadi yang atas buka dari pagi buta, sampai sekitar jam 9nan,
sedangkan yang bawah, sampai sore. Kalau teman-teman ingin mendapatkan
sayur-sayuran yang masih hijau, segar dan bagus, maka ke pasar Kranggan yang
atas. Dijamin. Murah.
Bersama dengan emak,
saya menyusuri pasar kranggan yang g terlalu luas. Akhirnya dapet deh rujakan,
kue pukis, onde-onde ketan, dan aneka sayur plus ikan asin.
Nah, tertarik ke
pasar ini? Ayoookkkkk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar