Catatan : Diary Intan*
Ini adalah tulisanku 5 tahun yang lalu hi...hi... lucu, ngasal ae...
Assalamu'alaikum Dear, (awal Oktober)
Dear, Intan pengen banget punya kakak laki-laki. Kalau Intan punya, Intan tak perlu risau lagi, ada yang ngejagain Intan, ngelindungi, mengerjakan PR dan minta digendong he...he...he... kumat ya, manja Intan. Kemana pergi nggak perlu berdesak-desakan di bus kota yang sumpek, padat, berdebu dan polusi. Cukup wusss...sudah sampai kemana-mana tentu saja dengan sepeda motor. Apalagi kalau kakak Intan seorang ikhwan, hemm...udah pinter, ckep, alim lagi. Gimana nggak kepengen tuh. Udah ya dy, Intan mau tiduh. Ohhhh...ngantuk
Pertengahan Oktober
Dear Diary,
Intan lagi sedih, nilai ulangan mid semester Intan jelek. Apa Intan salah? kurang belajar? Atau memang yang soalnya susah. Ah, Intan nggak peduli. Kalau menurut Intan nih, karena Intan kebanyakan mikir kalee ya... tadi Intan ke kantin, di sana ketemu sama Mbak Risma. Itu lho dy, yang orangnya tinggi, besar, berkulit putih dan berjilbab lebar. Aduh, rasanya dekat dia enak. Selain sopan, ramah, juga berwawasan luas. Pokokny sipp deh!
Oh y dy, kemarin malam Intan ikutan LDK MT. Ada anak baru kelas dua ini tepatnya dua empat. Namanya Fajar Komalasari. Pertama ngelihat Dia langsung deh, pengen kenal lebih jauh, selain cantik, pintar, kritis juga berwawasan luas. Itu terlihat dari ketika Dia berceramah (memberi kultum) dan berdiskusi. Kata- katanya bermutu banget. Dia mengkritisi pergaulan disekolah Intan yang katanya...cowok and cewek mojok dan berlaku hiyy....sangat ekstrem (bergandengan tangan gitu)
Awal Desember
Dear Diary,
Rasanya sangat bahagia, selain bisa kenal dengan Mbak Risma, Intan harus banyak belajar dari Dia. Gimana menjadi akhwat yang sholeh itu. Karena saat ini, ghirah, cie...(ini kata dalam majalah Annida) berarti semangat keislaman yang sedang tinggi untuk berbuat baik. Bahkan Intan sudah pengen dan ngebet berjilbab. Udah ngomong sama mama untuk dibelikan baju dan rok panjang ternyata boleh kok. Trus udah minta didoain Mbak Nia juga supaya lekas berjilbab. Bahkan Dia mendorong supaya Intan cepat mengenakan busana taqwa itu.
Dear,
Hari ini Intan nangis sejadi jadinya. Gimana nggak, waktu Intan membaca buku Abu Dzar Al Ghifari yang judulnya " Mengapa Harus Pacaran" disana ada hadist yang isinya bahwa wanita yang tidak berjilbab tak akan diterima sholat dan ibadahnya sebelum menutup aurat. Aduh, gmn kalau doa-doa dan semua ibadah Intan tak diterima? alamat sia sia aja nih, hu...hu...hu... padahal kamu sendiri kan tahu, Intan belum berjilbab karena Intan merasa belum siap. Ada teman Intan yang menyemangati supaya lekas berjilbab bahkan ia mau memberikan sebagian jilbabnya buat intan. Subhanallah.
Sungguh Ya Allah, tapi Intan belum siap masih banyak yang harus Intan benahi, diri Intan, pribadi, sikap, ucapan, tingkah laku juga ibadah- ibadah intan. Intan pernah dengar ceramah pengajian di desa Intan "nggak berjilbab tak apa asal berpakaian sopan" Intan malah jadi bingung, jd pilih aja perkataan Ustadzah tadi. Guru ngaji Intan juga bilang harus berjilbab mulai dari yang kecil kecil dahulu, pakai celana atau rok dan pakaian yang panjang- panjang dahulu.
Dear,
Intan seneng banget. Tadi pagi Intan dibeliin rok panjang, blus, juga jilbab sama mama. Mama memang baik banget. Sampai-sampai Intan lupa ngucapin trima kasih. Tapi Intan masg ragu. Gimana ya... Intan bingung, gimana reaksi teman-teman, tetangga, juga keluarga besar Mama dan Papa. Pasti mereka nggak ngijinin. Tapi tekad Intan sudah bulat bismillahirrohmaanirrohim. Intan bisa!
Dear,
Intan sudah coba pakai pakaian yang panjang- panjang. Aduh, panasnya bukan maen, gerah, cepat keringetan. Parahnya lagi, tetangga Intan bilang "mbak Intan lagi masuk angin ya??". Dalam hati Intan dongkol setengah mati, mau belajar pakai pakaian panjang eh, dikira masuk angin. Oalah...
*diambil dari fb ulufi khasanah hasyim, tulisan saya tahun 2011