Senin, 09 Januari 2017

CChildren's Forest Program


hasil karya Ilham, kelas 4 SD
diikutkan dalam lomba CFP


Menurut CFP di webnya, CFP is an international program that educates school children and communities about the environment through tree planting and other related environmental activities. untuk lebih jelasnya, silahkan kunjungi webnya di https://oisca-cfp.jimdo.com/

Nasi G Lengket di Rice Cooker


lihat, begini hasilnya, jadi nasi g banyak bersisa

Pernah menyisakan nasi di rice cooker banyak? Lengket dan ga bisa diambil? Sayang banget kan? Atau malah dibiarkan saja? apalagi pas waktu dicuci setelah direndam, itu nasi bisa jadi satu kali makan kita. Terbuang gara-gara g bisa diangkat karena lengket.

Agar nasi yang kita masak di rice cooker bisa habis tidak bersisa dan tidak lengket, caranya adalah, ketika nasi sudah matang, dibuktikan dengan tombolnya bergeser kearah kuning, diamkan sekitar 15 menit, atau kalau kamu mau, buka dan lihat di nasinya, kalau masih ada air, masih belum “pero” tunggu dulu sampai pero, tidak ada suara-suara air. Setelah itu, kamu aduk dan sisihkan dari arah yang paling dasar semuanya, memutar/sampai habis.  Ingat, dari dasar ya. Jika kamu mendapati bisa kamu aduk atau kamu ambil dari dasarnya bisa, berarti itu sudah “pero” tapi kalau masih lengket, tunggu dulu sampai bisa diangkat. Dengan begini, tidak ada nasi yang tersisa di panci rice cooker

Rabu, 04 Januari 2017

Catatan 2: Tindhien oleh Uluf Khasanah Hashim

Tindhien. Hemm...kata dan keadaan yang sangat akrab dengan keseharianku. Suatu yang dimana dalam keadaan tidur, Aku seperti dicekik, dicengkram bahkan ditidurin makhluk tinggi besar, hitam mengerikan hingga tak bisa menggerakkan seluruh bagian tubuh, pokoknya lumpuh total, kadang disertai sesak nafas. Rasanya sudah berteriak-teriak minta tolong tapi bibir ini terkunci. Pernah satu kali ketika sedang tidur, pundakku disentuh cewek berbaju putih berambut panjang. Kontan saja Aku menjerit-jerit minta tolong tapi anehnya bibirku terkunci tak bisa digerakkan. Akhirnya Aku dibangunkan oleh temanku satu kos, katanya Aku hanya ber uh..uh..uh sementara mataku tetap terpejam. Katanya kalau tak segera dibangunkan bisa meninggal. Sebegitu parahkah?? Padahal Aku sering mengalaminya. Bagaimana tidak, ketika SMA hampir tiap malam Aku mengalaminya sampai-sampai Aku takut tidur kalau belum benar-benar ngantuk berat, karena ujung-ujungnya tindhien. Bahkan sampai stress memikirkanya, berbagai hal kulakukan dari membersihkan tempat tidur, berganti posisi tidur sampai membaca dan menghafal ayat suci Alqur'an. Tapi semuanya tak berhasil saudara-saudara. Kata teman dan saudaraku, tindien itu disebabkan karena gangguan makhluk halus gendruwo, pocongan bahkan kuntilanak. Ih, syerem! Yang terakhir, Aku bertanya pada guru biologiku tentang apa penyebab tindien. Katanya disebabkan oleh otot dan syaraf yang tegang karena capek, kurang istirahat dan lelah ( Aku lebih condong ke jawaban ini, karena lebih logis. Selain itu Ulvie juga nggak begitu percaya hal-hal berbau mistis ). Buktinya Aku sudah membaca surat dan ayat Alqur'an yang kuhafal, nyatanya tetap saja nggak bangun-bangun ( belum ikhlas fi, bacanya )

Belakangan kuketahui tentang tindhien dari internet.
Silahkan bagi teman-teman kalau pengen tahu digoogle dengan kata kunci tidhien.

Tapi Alhmdulillah sekarang sudah tidak tindhien walaupun satu, dua kali menghampiri. Tapi Aku punya tips buat teman-teman yang sering atau ketika tindhien.

1. Berdoa sebelum
tidur
2. Sebelum tidur lakukan gerakan- gerakan ringan dengan menggerakkan kepala, tangan, kaki, badan agar otot-otot tidak tegang.
3. Ketika tindhien datang, bersegeralah bangun dan lakukan poin 2 lebih lama
4. Jangan tidur
dengan posisi tengkurap dan muka berselimut. Selain tak bisa bernafas, juga...syeremlah buatku.
5. Hindari stress dan istirahat, tidur yang cukup
Ok, Selamat mencoba smoga berhasil

Eksis oleh Ulufi Khasanah Hasyim*

Eksiss. Kata itulah yang belakangan ini memenuhi memori otakku hingga Aku dibuat pusing tujuh keliling. Tak apa, tapi bikin swebel, g smangat, sedih dan capek. Sepele tapi berdampak besar kedepannya. Aku merasa tak ada kecocokan dalam diriku dengannya apalagi masalah prinsip yang menurutku sangat besar resikonya jika harus setuju dan "nganut" dalam bahasa jawanya. Iya, kalau dalam hal kebaikan, it's ok! N no problem. Tapi dalam hal yang beresiko dan tampak samar?? bisa-bisa terbawa arus yang tadinya g biasa jadi terbiasa. Merinding Aku!. Tapi apakah bijak dengan memprotes tindakan ini disaat seperti sekarang?apakah akan ada yang mengabulkan permintaan ku? Entahlah, tapi yang pasti Aku tak tahan dengan jeritan hati dan batinku yang terus melawan. Memang, Kuakui eksis dan prestisius. Tapi haruskah mengorbankan prinsip dan etika demi mendapatkan semuanya? Disatu sisi Aku menikmati dunia ini tapi disisi lain mendapatkan penderitaan dan was-was yang Aku buat sendiri. Hem... Aku harus membuat keputusan yang tepat sebelum akhirnya jatuh dan terpuruk. Aku nggak pengen kejadian Indonesia vs Malaysia di Bukit Jalil menjadi fatal ( Markus protes gara-gara sinar laser ) sehingga berakibat buruk bagi timnas. Walah, opo hubungane Vi?! Bukan Aku takut, cemen, tak bisa tanpa dia. Bukan, tapi sangat berlawanan seratus delapanpuluh derajat Apakah harus mengorbankan hati nuraniku ketika harus berhadapan dengan persoalan ini? melawan hatiku demi eksistensi???. Ulvi...berbuatlah sesuatu. Hatimu tak tenang dan tentram karena bisa jadi kesalahan yang membuatmu seperti ini. Bukankah dosa menyebabkan hati tak nyaman dan kosong??? Itulah bisikan hatiku...

*diambil dari fb ulufi khasanah hasyim, tulisan saya, ulufi khasanah tahun 2011

Catatan : Diary Intan*

Ini adalah tulisanku 5 tahun yang lalu hi...hi... lucu, ngasal ae...

Assalamu'alaikum Dear, (awal Oktober)
Dear, Intan pengen banget punya kakak laki-laki. Kalau Intan punya, Intan tak perlu risau lagi, ada yang ngejagain Intan, ngelindungi, mengerjakan PR dan minta digendong he...he...he... kumat ya, manja Intan. Kemana pergi nggak perlu berdesak-desakan di bus kota yang sumpek, padat, berdebu dan polusi. Cukup wusss...sudah sampai kemana-mana tentu saja dengan sepeda motor. Apalagi kalau kakak Intan seorang ikhwan, hemm...udah pinter, ckep, alim lagi. Gimana nggak kepengen tuh. Udah ya dy, Intan mau tiduh. Ohhhh...ngantuk

Pertengahan Oktober
Dear Diary,
Intan lagi sedih, nilai ulangan mid semester Intan jelek. Apa Intan salah? kurang belajar? Atau memang yang soalnya susah. Ah, Intan nggak peduli. Kalau menurut Intan nih, karena Intan kebanyakan mikir kalee ya... tadi Intan ke kantin, di sana ketemu sama Mbak Risma. Itu lho dy, yang orangnya tinggi, besar, berkulit putih dan berjilbab lebar. Aduh, rasanya dekat dia enak. Selain sopan, ramah, juga berwawasan luas. Pokokny sipp deh!
Oh y dy, kemarin malam Intan ikutan LDK MT. Ada anak baru kelas dua ini tepatnya dua empat. Namanya Fajar Komalasari. Pertama ngelihat Dia langsung deh, pengen kenal lebih jauh, selain cantik, pintar, kritis juga berwawasan luas. Itu terlihat dari ketika Dia berceramah (memberi kultum) dan berdiskusi. Kata- katanya bermutu banget. Dia mengkritisi pergaulan disekolah Intan yang katanya...cowok and cewek mojok dan berlaku hiyy....sangat ekstrem (bergandengan tangan gitu)

Awal Desember
Dear Diary,
Rasanya sangat bahagia, selain bisa kenal dengan Mbak Risma, Intan harus banyak belajar dari Dia. Gimana menjadi akhwat yang sholeh itu. Karena saat ini, ghirah, cie...(ini kata dalam majalah Annida) berarti semangat keislaman yang sedang tinggi untuk berbuat baik. Bahkan Intan sudah pengen dan ngebet berjilbab. Udah ngomong sama mama untuk dibelikan baju dan rok panjang ternyata boleh kok. Trus udah minta didoain Mbak Nia juga supaya lekas berjilbab. Bahkan Dia mendorong supaya Intan cepat mengenakan busana taqwa itu.

Dear,
Hari ini Intan nangis sejadi jadinya. Gimana nggak, waktu Intan membaca buku Abu Dzar Al Ghifari yang judulnya " Mengapa Harus Pacaran" disana ada hadist yang isinya bahwa wanita yang tidak berjilbab tak akan diterima sholat dan ibadahnya sebelum menutup aurat. Aduh, gmn kalau doa-doa dan semua ibadah Intan tak diterima? alamat sia sia aja nih, hu...hu...hu... padahal kamu sendiri kan tahu, Intan belum berjilbab karena Intan merasa belum siap. Ada teman Intan yang menyemangati supaya lekas berjilbab bahkan ia mau memberikan sebagian jilbabnya buat intan. Subhanallah.

Sungguh Ya Allah, tapi Intan belum siap masih banyak yang harus Intan benahi, diri Intan, pribadi, sikap, ucapan, tingkah laku juga ibadah- ibadah intan. Intan pernah dengar ceramah pengajian di desa Intan "nggak berjilbab tak apa asal berpakaian sopan" Intan malah jadi bingung, jd pilih aja perkataan Ustadzah tadi. Guru ngaji Intan juga bilang harus berjilbab mulai dari yang kecil kecil dahulu, pakai celana atau rok dan pakaian yang panjang- panjang dahulu.

Dear,
Intan seneng banget. Tadi pagi Intan dibeliin rok panjang, blus, juga jilbab sama mama. Mama memang baik banget. Sampai-sampai Intan lupa ngucapin trima kasih. Tapi Intan masg ragu. Gimana ya... Intan bingung, gimana reaksi teman-teman, tetangga, juga keluarga besar Mama dan Papa. Pasti mereka nggak ngijinin. Tapi tekad Intan sudah bulat bismillahirrohmaanirrohim. Intan bisa!

Dear,
Intan sudah coba pakai pakaian yang panjang- panjang. Aduh, panasnya bukan maen, gerah, cepat keringetan. Parahnya lagi, tetangga Intan bilang "mbak Intan lagi masuk angin ya??". Dalam hati Intan dongkol setengah mati, mau belajar pakai pakaian panjang eh, dikira masuk angin. Oalah...

*diambil dari fb ulufi khasanah hasyim, tulisan saya tahun 2011

Perempuan Lagi....Perempuan Lagi... oleh Ulufi Khasanah Hasyim


Seorang teman berkata pada teman lain yang kebetulan istrinya baru saja melahirkan.
"Anaknya lahir laki-laki atau perempuan mbak?"
"ehm, Alhamdulillah perempuan lagi"
''perempuan lagi...perempuan lagi...(dengan nada kecewa karena anak yang 1 juga perempuan)
"Wah, mbak e rak pinter le nggawe ( wah, mbaknya gak pinter yang bikin)" seperti bakwan wae dibikin he...he...he...


Hem...sepele dumbo mungkin bagi kita berkata seperti itu tapi alangkah tidak bijaknya jika dikatakan pada teman yang mungkin menginginkan anak laki-laki, yang ternyata lahir perempuan. Apalagi kita, menyampaikan dengan nada yang kesal, kecewa menyayangkan hal ini bahkan memojokan yang ujung-ujungnya menyalahkan takdir walaupun dalam konteks bercanda.


Bukan tidak mungkin hal ini menyakiti teman kita bahkan sama dengan berkata "wah, Allah gak pinter yang bikin" astaghfirullahal'adzim,na'udzubillahimindzalik (jangan sampe deh, kita seperti itu). Maha suci Allah atas sifat ketidaksempurnaan. Padahal kita tahu Allah maha segala maha untuk menciptakan sesuatu dengan sempurna dan tentunya Dia mahatahu apa yang teman kita butuhkan bukan apa yang teman kita inginkan lho!. Oh ya, jadi ingat "boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak."


Alangkah indahnya andai kata-kata berbentuk perhatian itu dengan kata yang bagus, doa serta harapan
" Alhamdulillah ya mbak, perempuan lagi...semoga menjadi anak yang sholehah seperti Aisyah atau Khodijah,
laki-laki atau perempuan sama saja yang penting kita tetap bersyukur"

Bagaimana teman???

Senin, 17:1:11,12:30
uneg2 hati yang mengganjal beberapa hari belakangan ini 

Sahabat karibku, Ika Wijayanti oleh Ulufi Khasanah Hasyim*

Sebuah kisah masa kecil tentang persahabatanku dengan gadis cantik, tinggi besar, bermata sipit, berkulit putih halus, dan rambut ikal. Memang, diantara teman-temanku dia lebih menonjol karena kecantikannya, kepintarannya juga keramahannya dalam bergaul, dia juga tak pernah membeda-bedakan dengan siapapun termasuk diriku. Kami bersahabat sejak SD tepatnya aku tak tahu kelas berapa karena kita sekelas dari kelas 1 sampai 5 tapi yang aku ingat, mulai akrab dengannya kelas 3. Atas dasar apakah kami berteman? Entahlah, kami merasa cocok yang pasti, dia selalu memberiku makanan, mentraktirnya juga meminjami alat tulis. Ah, gadis kaya yang cantik serta baik hati, pikirku. Soal penampilan jangan sandingkan dengan diriku ya kawan, dia adalah anak terapi dikelas kami, bajunya harum dan disetrika licin, bersepatu putih Att berlampu merah kerlap-kerlip dibagian tungkainya jika berjalan. Dan aku pernah berkhayal kapan punya sepatu sebagus itu dan berlampu? Sedangkan penampilanku ha...ha...ha...seragam merah putih yang kumal karena tak kenal strika juga sepatu bibos ( kami menyebutnya sepatu vampir padahal merk big boss). Dia slalu menduduki peringkat 1 dikelas dan belum pernah terkalahkan hingga suatu ketika Aku harus berpisah dengannya kelas 5 SD karena dia pindah sekolah mengikuti orang tuanya. Aku sedih, kecewa saat kehilangannya. Aku tak pernah mendapat kabar sedikitpun tentangnya hingga suatu hari hari aku mendapat surat darinya melalui temanku, Bakti, yang juga teman sekelas sekaligus tetangganya dulu. Senang sekali, bahagia akhirnya aku bisa bersua kabar denganya, sejak saat itu kami saling bertukar surat menceritakan keadaan masing-masing bagaimana dia kecewa dengan nilai rapornya yang turun, teman-temannya yang sulit dikalahkan karena pintar ternyata dia pindah di SD Payaman 2. Suatu hari ketika sedang piket, sepucuk surat berprangko dibawa penjaga sekolah kepadaku, ternyata pengirimnya Ika Wijayanti, temanku. Aku senang sekaligus berdebar-debar karena inilah pertama kalinya dalam hidupku mendapatkan surat lewat pos. Dia memilih melalui pos supaya tidak diketahui dan dibaca orang lain selain itu tetap bisa berhubungan meskipun sudah lulus. Cerdas sekali!. Karena lewat kantor pos itulah aku tak pernah membalas suratnya hingga saat ini 13 tahun lamanya. Sungguh di dasar hatiku yang paling dalam, aku sangat rindu dan pengen bertemu dengannya seperti apakah dia, masihkah seperti dulu yang cantik dan ramah. Smoga. Lewat kisah di facebook ini, aku ingin mencari teman lamaku namanya Ika Wijayanti dulu dia sekolah di SD Payaman 2, bagi teman-teman yang mengenalnya atau dek Ika yang membaca tulisan ini, tolong hubungi aku.
Temanggung, 180911
*diambil dari FB ulufi khasanah hasyim

Catatan ke-4 Kisi Hati oleh Ulufi Khasanah Hasyim*

"Apakah Kau masih mencintainya?'' pertanyaannya terasa menohokku jauh ke dasar hati. Kerongkonganku tercekat, otot-otot di tubuh terasa dilolosi satu persatu. Hatiku bergemuruh menahan debar jantung yang kian tak menentu. Keringat dinginlah yang akhirnya menjadi wakil dari semua kegelisahanku hingga bola mataku sedikit berair, kucoba menahannya dengan kedip-kedipan agar tak jatuh bahkan menganak sungai. Sungguh, pertanyaan itu adalah pertanyaan retoris.

"Mengapa Kau bertanya seperti itu?" kataku akhirnya, lega rasanya bisa mengucakan kata itu setelah beberapa saat kami terdiam bisu dalam pikiran dan perasaan masing-masing yang tengah berkecamuk. Lelaki disampingku itu menghela nafas panjang. Dalam. Dan berat kurasakan.

"Bukankah Kau cukup dewasa untuk mengetahui apa yang ada dalam mata, hati dan perasaanmu tanpa harus Aku katakan?" untuk kesekian kalinya perkataan telak itu ditujukan padaku dengan caranya yang khas. Beberapa detik kemudian, orang yang kucintai itu menatapku dan membuang muka kemudian melangkah pergi meninggalkan ku sendiri dalam sepi. Aku sengaja tak mencegahnya, kubiarkan perasaanku dan perasaannya berkelana ke alam masing-masing tanpa sedikitpun Aku mengusikny.

Sungguh tak bisa...
Ku mengganti dirimu
dengan dirinya
Sungguh tak sanggup...
Aku berpaling darimu
Sungguh tak bisa
kumencintainya tuk melupakanmu

by Ungu 'Untukmu Selamanya'

180111 07:30

*tulisan ini saya ambil dari fb saya yang lama, ini adalah tulisan saya an ulufi khasanah

Pasar Kranggan





                                                          ini semua hanya Rp 8000



pukis, onde-onde ketan


murah meriah, itu semua, bisa didapat dengan Rp 9500 


suasana pasar 

Tahun baru, pagi-pagi belanja di pasar kranggan. Sepi menurut saya. Pasar yang berjarak 3 km di desaku ini merupakan pasar yang menjadi pertemuan antar pedagang di Temanggung. Jadi, di pasar inilah, semua “bakul-bakul” (pedagang besar) membeli bahan-bahan dari petani. Aku masih ingat, ketika masih kecil, Ya Allah, penuh sesak banget, sampe g bisa ngelihat emak saat itu. Pengen cepat-cepat pulang. Padahal saat itu emak lagi jualan hasil sawah. Ulufi kecil pengen segera pulang. Sumpek lihat orang banyak, rame dan masih pagi buta. Pasar Kranggan menurutku tidak terlalu besar, namun keramaiannya mengalahkan pasar yang lain. Apalagi ketika “prepegan dan dino pasaran” apa ya bahasa yang enaknya? Bingung. Rasanya, semua orang ke pasar, dan apa yang dijual, pasti laku. Pasar Kranggan, ada dua tempat. Kalau dulu, yang aku ceritakan itu, masih 1 tempat  sehingga ramai banget. Sekarang dipecah menjadi 2. Jadi yang atas buka dari pagi buta, sampai sekitar jam 9nan, sedangkan yang bawah, sampai sore. Kalau teman-teman ingin mendapatkan sayur-sayuran yang masih hijau, segar dan bagus, maka ke pasar Kranggan yang atas. Dijamin. Murah.
Bersama dengan emak, saya menyusuri pasar kranggan yang g terlalu luas. Akhirnya dapet deh rujakan, kue pukis, onde-onde ketan, dan aneka sayur plus ikan asin.

Nah, tertarik ke pasar ini? Ayoookkkkk 

Rujak


Entah beberapa hari ini saya pengen banget makan rujak. Alhasil, setelah bimbingan KKN, saya mencari tukang rujak untuk memenuhi hasrat saya. Bukan namanya ulufi kalau g lihat cara bikinnya. Oh, gitu. Sepertinya saya bisa! Dengan tujuh ribu, saya sudah bisa makan rujak yang enak. Hemmmmm, lezat.
Esok harinya, kebetulan saya pulkam, jadi sekalian ke pasar saja nyari berbagai hal. Siapa tahu bisa dapat ide nyari tulisan dan bisa berbagi dikit dengan teman semua.
Bahan-bahan
1.   Bengkoang  1
2.   Mentimun 1
3.   Nanas muda 1/2
4.   Kedondong 2
Bahan bumbu
1.   2 sdm kacang tanah goreng
2.   Gula merah setengah genggam
3.   Asam jawa 2 sdm
4.   Terasi ½ sdm
5.   Garam secukupnya
6.   Cabe terserah
Cara membuatnya:
1.   Bahan-bahan buah dikupas dan diserut agar berbentuk kecil
2.   Semua bumbu diulek sampe halus kecuali asam, dilarutkan di air hangat. Nah, larutan air asamnya yang dipakai.
3.   Campur buah dan bumbu
4.   Sajikan. Enak, seger, pedes, asem, manis pokoknya

Bahan dan bumbu, bisa dimodifasikan, terserah teman-teman sesuai dengan selera. 

Membuat Bakso Ayam


Sebenarnya, ini percobaan saya  yang ketiga, bagaimana membuat bakso. Lumayan berhasil tapi belum berhasil. Lihat resep di youtube, internet dan saya modifikasi dengan bahan seadanya. Percobaan yang 1 aneh, keras, bahkan belum matang. Hehehehhehehe. Yang kedua, aneh juga, dan asin. Hihihihhihih. Setelah saya selidiki, ternyata saya tidak memakai telur sehingga hasilnya keras. Tahu kan sifat tepung kanji itu seperti apa. Ya gitu deh.
Dan yang kemarin, saya coba dengan ditambah telur pada adonan bakso. Hasilnya, lumayan enak walau g bisa bentuk bulat dan g asin. Tapi kata teman saya, enak. Wkwkwkkwkkwkw....
Bahan-bahannya
1.   Daging ayam giling
2.   Telur
3.   Tepung kanji
4.   Bawang putih
5.   Merica
6.   Garam
Mohon maaf, itu ukurannya tidak saya cantumkan karena saya juga mengira-ira. Saya memang suka mengira-ira. Yang penting bisa dibentuk saja. Kalau kemarin, menurut perkiraan saya, daging gilingnya seperempat kg daging ayam, 3 sendok makan tepung kanji, telur g ada satu butir. Bawang putih satu setengah biji, garam dan merica secukupnya.
Cara membuat:
1.   Campur daging giling, telur dan tepung kanji, uleni sampe bisa dibentuk, tambahkan garam, merica dan tumbukan bawang putih
2.   Bentuk bullat seperti bikin bakso
3.   Siapkan air mendidih, masukkan bakso, angkat ketika bakso sudah mengapung
4.   Bakso siap dimasak

Gimana? Simpel kan? Sebenarnya bisa dikreasikan. Saya hanya membuat yang sederhana saja. Maklum, anak kos, jadi bahan yang ada yang dibuat. 

Nasi Goreng Terasi


Menu makan pagi saya hari ini adalah nasi goreng terasi. Sebenarnya saya malas untuk keluar mencari bahan untuk makan. Bikin apa ya yang enak?
Ada nasi kemarin sore, ada terasi, ada telur sisa bikin bakso. Ada bakso bikinan saya (asli, ini bikinan saya yang g bulat, soalnya g bisa bikin bulat, cara saya aneh bikin baksonya sehingga g bisa bulat, hehehehhe)
Siapkan bahannya
1.   1 biji bawang merah
2.   1 biji bawang putih
3.   1 biji cabe (jangan ketawa ya, saya g begitu suka pedas, jadi satu saja)
4.   Nasi 1x makan
5.   Bakso 5 biji
6.   Kecap 2sdm
7.   Minyak 1,5 sdm
8.   Terasi setengah bungkus
9.   Telus
10.               Garam
11.               Gula
Cara membuat
1.   Iris bawang putih, merah dan cabe
2.   Panaskan minyak, masukkan bahan no 1 sampe bau harum
3.   Masukkan bakso, telur, orak arik
4.   Masukkan terasi, goreng hingga agak kering sekaligus dihaluskan sampe hancur, masukkan garam, gula
5.   Masukkan nasi, aduk rata. Perhatikan nyala api. Jangan sampe apinya besar. Sedang saja
6.   Beri kecap, aduk rata
7.   Sajikan

Simple kan? G ada 15 menit, nasi sudah siap. Dimakan dengan lalapan juga enak. Monggo terserah