Tulisan
ini terinspirasi dari annida-online, http://annida-online.com/beda-kata-hati-dan-bisikan-setan.html.
Kemaren saya sempat membaca perbedaan dari bisikan hati dan bisikan syetan. Haduh,
sepertinya saya sering mendapatkan hal ini. Misal nih, mau melakukan olahraga
di pagi hari supaya tidak ngantuk. Tapi di dalam hati bilang ”udah, g usah
olahraga, baca aja nih quran, lebih berpahala” tapi, ntar ujung-ujungnya baru
beberapa baris, itu mata udah gembel bin sepet, tulisannya sudah berubah
dua-dua, blawur, enggak konsen dan akhirnya tertidur masih dengan mukena dan
alquran. Emang sih, walaupun saya bisa bangun pagi sebelum subuh, tapi jam lima
dampai enam itu rawan banget untuk tidur kalau enggak ada kerjaan. Sebenarnya ada
hal yang enggak bisa membuat saya tidur, yaitu kuliah pagi jam tujuh, ada
ujian, hehehehe, di rumah (iya, soalnya bantu emak). Tapi kalau di kos itu,
aduh, kayaknya banyak syetannya deh. Oleh
karena itu, satu cara yang cukup ampuh adalah, setelah shalat subuh, ngaji
sebentar, kemudian keluar berolahraga (Cuma jalan kaki tanpa alas). Selain
menghirup udara segar, ngilangin stress (loh, kok bisa?) iya, soalnya bertemu
dengan orang-orang yang sama-sama melakukan jalan pagi atau anak kecil yang
sudah bangun dan diajak oleh kakaek atau ayahnya keluar. Itu yang bikin saya
semangat. Yah, walaupun hanya keliling komplek kos-kosan itu telah
menyelamatkan pagi saya dari ngantuk.
My friends ini nih perbedaan bisikan hati dan syetan itu
1.
Bisikan
syetan mendorong untuk melakukan keburukan
Kayaknya
saya sering deh, kan pernah tu, kita lagi dalam masalah, bingung dalam
menentukan, trus ada yang bilang, “udah turutin kata hati”. Pernah engggak? Nah,
tu, tambah bingung kan? soalnya biasanya ada dua, iya dan tidak. Nah, setelah saya
membaca artikel ini, saya sedikit banyak pikiran terbuka. Kalau bisiskan itu
untuk melakukan keburukan, berarti itu dari syetan.
2.
Bisikan
setan membuat ragu untuk melakukan kebaikan
Ya ampun.
Ini sering banget. Misal nih mau nyapa, tersenyum kepada seseorang apalagi di desa atau kampung yang
kekeluargaannya masih kental. Biasa tuh, sering nyapa walau cuma bunyiin
klakson, nundukin kepala, nyapa “kulanuhun”, “permisi”. Hadoeh, itu rasanya berat
sekalai. Ternyata itu bisikan syetan. Mau nolongin orang, sedekah dan
sebagianya. Padahal nanti kalau sudah berlalu, nyesel juga, “kenapa enggak
nyapa ya tadi”,”nyesel enggak jadi sedekah”, “kenapa enggak senyum, kan cuma senyum
doang”.
Sekarang
udah tahu kan, mana yang bisikan hati dan syetan. Allah SW berfirman, "Setan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir). Sedangkan Allah menjadikan untukmu ampunan dari-Nya dan
karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui." (QS. Al Baqarah:268).
Well, semoga kita terhindari dari bisikan
syetan yang mengajak kepada keburukan. Baca taawudz banyak- banyak ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar