Selasa, 28 Februari 2017

Legalisir Ijazah SMA

Assalamualaikum guys
Hemmmm, udah di semester akhir, doain ya, agar bisa cepat selesai kuliahnya. Amin.
Ada beberapa hal tentang syarat-syarat ujian pendadaran. Salah satu perlengkapan administrasinya adalah legalisir ijazah SLTA sebanyak 2 lembar. Hemmmm, sebenarnya, aku agak males sih buat legalisir. Masalahnya apa coba? Takut ketemu guru-guruku. Wkkwkwkkkwkkwkw....alasan yang aneh. G itu aja kali. Pengennya simpel, pake jasa notaris aja. Walah-walah, malah aneh. Secara gitu loh, sekolah almamaterku dekat. Pake jasa notaris bayar. Perlembarnya 15 ribu, itu dulu, sekarang bisa lebih. Aduh....
Akhirnya, aku memberanikan diri untuk datang ke almamaterku. MAN Temanggung. Pertama kali masuk, aduh, deg-degan juga. Dah lama kali aku g masuk sekolah ini. Dan....sudah banyak berubah. Langsung saja tanya satpam.
“Oh, iya mbak, tiga pintu dari sini, ruang tata usaha”
Itu jawaban ramah dari pak satpam ketika aku tanya. Dan.....teng...teng...teng....ketemu sama ibu, aduh, aku g hapal. Intinya, beliau karyawan tata usaha.
“Oh, iya mbak, nemuin Mbak Ari”
Whats????
Konotasiku, langsung teringat sama mbak-mbak cantik yang dulu jadi pembimbingku pas di kelas PPHP. Dan ketika masuk ruangn itu, langsung aja
“Eh, Mbakk Ari” teriakku surprise ketika orang yang namanya Mbak Ari, benar-benar orang yang dulu membimbingku. Tetap aja, mbak ini cantik, g berubah.
“Eh,....” mungkin dia mikir, ini siapa, kok kenal aku. Tepuk jidat.
“Masih kenal aku g mbak” kataku
“Ehmmmmm, masih lah, kalau nama aku lupa tapi wajah, aku ingat” katanya ramah
Ok, setelah berbasa-basi, aku disuruh menulis administrasi di berkas-berkas yang berjumlah 2, salah satunya bermaterai. Saat itu, adzan berkumandang, dan.....tanpa ba, bi, bu, Mbak Ari meninggalkan saya untuk sholat dhuhur. Wah, keren!!!! Koperasinya juga tutup, karena rencana aku buat beli materai.

Dan, kata Mbak Ari, karena bapak kepala sekolahnya sedang g ada, maka, saya diminta untuk datang besok kira-kira pukul 08:00. Alhamdulillah, keesokan harinya, pukul 8:45 saya ambil legalisir ijazah dengan cepat dan tanpa ada uang adminstrasi. 

Selasa, 21 Februari 2017

Unit 58 KKN

Kali ini, saya akan memperkenalkan satu persatu teman-teman KKN saya yang kata kita “Posko mager” iya, pada males gerak semua. Termasuk saya hehehehe. Jarang jalan-jalan. Ini yang bikin saya bete. Saya g bisa diem, makanya saya pernah bilang ma ketuanya “Ayolah Zul, jalan-jalan” dan dia bilang “Kasihan itu Ulufi g pernah jalan-jalan”. Gubrak!!!!
Selain itu, entah napa cepet capek kalau habis keluar. Dan akhirnya tidur. Walaupun pada mager tetapi alhamdulillah semua programnya berjalan dengan lancar dan terlaksana semua. Yah, walaupun ada banyak kekurangan disana sini.  
Fauzul iman muzayid
 Tica
 Ulufi g suka foto selfi
 Ardi
 Bang Irvan
Ary
 Burhan 
Suryo

Ok, tanpa menunggu lama-lama, saya akan perkenalkan satu persatu
Fauzul iman muzayid
Nah, ini adalah sosok ketua kita. Pak kanit yang biasa dipanggil fauzul ini, asalnya dari tangerang. 
Beliau adalah salah satu mahasiswa jurusan ekonomi dengan konsentrasi ekonomi pembangunan. Sosoknya ngayomi menurut saya, dan agak g enakan sama teman-temannya. Dia yang sering ngomong di depan umum. Jadi bamper kita. Hahahaha...dan bertanggung jawab banget.
Pernah dalam suatu kesempatan, kita diundang untuk menghadiri pengajian. Kita berenam sudah berangkat duluan. Dan beliau dan salah satu teman kita datang belakangan karena ada urusan. Nah, waktu sampai disana, ternyata bukan pengajian, dan kita malah disuruh memberikan motivasi ke adik-adik. Ya ampun, kita semua syok dan saling tunjuk, terutama yang dari PAI nih yang jadi sadaran empuk. Lagi panik-paniknya, si Fauzul ini datang. Langsung aja nih, kita suruh ceramah. Dia kaget, tetapi langsung tanggap. Dan akhirnya bisa. Hore!!!
Stttt....kalau ngebangunin dia tidur, dengerin aja piring diketuk pake sendok. Pasti cepat bangun. Hehehe....peace.
Sosok yang kedua ini, bu sekre atau yang sering disebut bu TOGA. Yap, beliau adalah Hardiyani Presticasari dari jurusan Farmasi yang berasal dari Magelang. Ibu yang supel ini, orangnya enak banget. Saya pribadi, sangat beruntung bisa satu kelompok dengan dia. Orangnya ramah, mudah bergaul, pinter, tanggung jawab dan lain-lain yang g bisa saya sebutkan. Yang pasti, dia itu the best deh buat kami.
Kita sering manggil dia dengan sebutan Tica, kalau teman-teman cowok, manggilnya bocil, adiknya tatan (ini Tatan si Ary) hehehehe, atau kalau g “Nyoh”. Dia yang sering nemenin teman-teman cowok bergadang, soalnya saya g betah melek. Jam 8 aja kadang udah tidur saya. Sering bikinin kopi, mie. Pokoknya kalau g ada dia, sepi deh. Dia penggerak kita semua.
Dan, yang ketiga adalah saya, Ulufi Khasanah yang sering dipanggil Ulufi. Mungkin teman-teman agak anti dengan saya karena sering bengunin mereka ketika sedang asyik-asyiknya tidur. Hehehehehe.....
Saya g bisa diskripsikan diri sendiri. Lanjut aja yah....
Sosok laki-laki yang kedua ini namanya Ardi Indra Permana. Mas yang supel, ramah, humoris dan sering senyum ini merupakan cowok paling kalem diantara teman-teman semua menurut saya. Hehehehe...dia banyak fansnya lho!
Tanpa sepengetahuannya, itu adik-adik yang sering datang ke posko, ngefans ma dia. Katanya “ganteng” dan “kalem” wkwkwkwkwk.... kalau Ardi lihat tulisan ini, pasti dia meleleh itu dipuji. Wkwkwkwkwk.
Secara gitu, dia sering bantuin ngerjain PR itu adik-adik. Kalau saya g bisa ngerjain PR terutama SMP tentang fisika dan matematika, emang sering saya lempar ke dia. Hehehehe....
Diantara anak cowok, dia paling bisa membaur dengan anak-anak kecil itu. Sosoknya yang ramah, sering senyum, baik hati, humoris itulah yang bikin akrab m mereka. Kalau diantara kami, dia juga bertanggung jawab dan  bisa memegang amanah. Oh ya, mas yang satu ini, juga ternyata ngapakers. Saya terkadang tertawa kalau dia ngomong pake bahasa daerahnya. Secara gitu, dia dari Pemalang Jawa tengah.
And the next, ada Burhan Darul Wafa
Kakak Burhan yang sering dipanggil dengan sebutan Burhan Dafa ini merupakan salah satu teman saya di jurusan PAI asalnya dari Kalimantan. Orangnya kalem, g banyak ngomong, dan pinter. Apalagi kalau bahasa arab. Uhhhh....jangan ditanya, udah kayak ngomong sehari-hari.
Nah, kata teman-teman, dia itu kalau jadi dosen itu pelit. Loh, kok bisa gitu? Iya, soalnya, waktu ngasih nilai pas perlombaan (dia salah satu juri sholat proker saya). Dan nilai anak-anak itu, sedikit banget. Bahkan ada yang enam. Pokoke pelit. Kata burhan “lha, ini kan masalah kefasihan, makhraj juga, jadi g boleh main-main” hihihihihihi. Good job!
“G papa pak dosen”.
Kakak yang bercita-cita kuliah di Turki ini, suka banget yang namanya sambel. Bahkan levelnya hight. Ya Allah, kita geleng-geleng kepala. Pasti itu boncabe yang habisin dia, sambel yang dibuat ibu, juga dia. Hahahhaha.... Dia juga nerimo dan g pernah pilih-pilih makanan kayak saya dan teman-teman. Semua makanan ibu, dia makan padahal ada pare, jengkol dan lain-lain yang buat saya, haduhhhh....enggak!!!!
Kalau yang ini namanya Suryo Avianto. Kakak yang kecil dan kerempeng ini (maaf yo) paling tinggi, paling putih diantara kami. Aku pernah tanya “Ayah dan ibumu putih ya?”
Katanya “Enggak, kakek saya yang putih” oalah, pantes. Putih banget dia. Selain itu, perawatan wajahnya, euhhhhh, ngalahin cewek.  Beliau itu baik banget, suaranya kecil, mudah bergaul dan sering laperan. Hehehehe...aduh kakak, badannya kecil tapi laperan. Mas yang kuliah di jurusan hukum ini, kasihan kalau lagi sakit. Mungkin karena faktor dia yang kecil, jadi gampang masuk anginnya. Oh ya, asal beliau dari Cirebon Jawa Barat.
Nah, kalau yang ini, namanya Ary Bagus Setiawan. Kakak yang bertubuh subur ini, sering dipanggil Tatan karena mirip Tatan. Dan paling sering kita bully. Ya Allah, maafin kami ya Ri. Habisnya, dia itu Cuma senyum aja kalau kita bully. Kakak yang berasal dari Jurusan Teknik Sipil, ngakunya diet. Cuma makan satu hari sekali. E ndilalah, karena masakan ibu, enak banget, dia gagal total dietnya. Duh, kasihan. Oh ya, aslinya, beliau berasal dari Cirebon juga.
Dan yang terakhir, ada Bang Irvan. Seperti tulisan saya sebelumnya, beliau ini sering mengatakan “Aku Ndak Paham” dengan gayanya yang khas banget. Beliau juga bijakkkk, banget. yah, mungkin karena dia paling senior diantara kami. Kita semua, manggil beliau dengan sebutan abang, bang irvan karena beliau senor kami. Nah, abang yang berasal dari Jawa Barat ini, juga baik banget.
Intinya, semua teman-teman KKN saya baik dan g aneh-aneh.  

Nah, itu dia teman-teman KKN saya yang subhanallah, saya beruntung kenal dengan mereka. Satu bulan bersama, jadi tahu kebiasaan masing-masing, kelebihan dan kekurangannya.  Walaupun sudah g bersama lagi, semoga silaturahim tetap terjalin. 

Suka Duka Jadi Anak PAI

Assalamualaikum teman-teman, lama sekali saya g publish tulisan
Sengaja atau emang males ya? Kayaknya dua-duanya ada nih. Hehehehe
Ini edisi curhat ya...
Buat saya, kuliah di jurusan Pendidikan Agama Islam itu berat. Berat karena sering dijadiin tumbal kalau ada acara-acara yang berbau keagamaan. Dan hebatnya lagi, kebanyakan acara, sering berkaitan dengan hal-hal keagamaan. Nyata banget nih.
Kayak kemarin waktu KKN, waduhhhh....itu yang berbau keagamaan banyak banget kan? Dan yang mesti ditunjuk “Ada anak FIAI (Fakultas Ilmu Agama Islam)?” kalau g “Tu lho, anak PAI” gubrak!!!
Belum lagi nanti cap, anak PAI atau FIAI itu “Alim”. Buat saya sih, aminin aja, semoga menjadi orang yang alim beneran. Dunia akhirat lagi. Selain itu, label “G boleh ada cela” itu melekat hebat.
“Mosok anak PAI gitu sih” itu kalau kita bikin kesalahan dan melakukan tindakan yang g gitu mencerminkan anak PAI. Yah, namanya manusia, dari latar belakang yang berbeda, anak PAI itu juga g semuanya berasal dari pesantren. Mungkin kalau saya boleh bilang, belajar agamanya lebih, gitu aja, jadi sering ditunjuk-tunjuk. Padahal, ada juga loh anak PAI yang dari SMK, SMA umum. Apa hubungannya coba? Hehehe. Dan ketika kuliah di PAI menurut saya, lebih banyak belajar tentang psikologi. Gimana ngadepin anak-anak, pake apa medianya dan sebagainya.
“Pantes, anak PAI” kalau kita bagus. Hehehehe...
Dari mulai pembawa acara, ngasih motivasi, ngajar TPA, tahlilan, yasinan, pengajian sampai jadi tilawah kalau ada acara. Nah, mau g mau, siap dan g siap, masak kita bilang “Jangan aku” dan akhirnya nunjuk-nunjuk.
Kayak kemarin nih, waktu KKN. “Mana nih anak PAI?”
“Kamu jadi pembawa acara ya”
“Kamu ngasih motivasi ya”
“Kamu tilawah ya”

Kalau sudah begini, buat saya ada dua hal. Yang pertama ngumpet dan menarik diri atau ini kesempatan buat saya buat belajar. Semakin kita tampil, semakin oke deh perform kita. So, semangat anak PAI!!!

Ndak Paham Aku


Kata-kata ini sering sekali digunakan oleh teman KKN saya. Namanya Bang Irvan. Kami bertujuh sering memanggil beliau dengan sebutan abang karena beliau lebih tua (hehehehe, peace, padahal belum tentu lebih tua dari kami). Hanya lebih lebih senior angkatannya daripada kami. Beliau angkatan 2011 teknik lingkungan sedangkan kami ini angkatan 2013. Nah, abang ini, sering mengucapkan kata-kata itu ketika dia tidak mudeng dengan apa-apa yang kami lakukan. Hehehehe.

Buat saya, itu lucu. Ditambah nadanya yang aneh dan sambil geleng-geleng, mikir, dan sukses bikin saya ketawa. Dan akibatnya, saya kadang-kadang ketularan bilang “Ndak Paham Aku”

Nah, Ini foto Bang Irvan,